Dark/Light Mode

Proses Vaksin Sel Dendritik Mahal, Tidak Relevan

Ahli Biologi Molekuler: Kita Jangan Terdistraksi Polemik Vaksin Nusantara

Jumat, 19 Februari 2021 11:57 WIB
Proses Vaksin Sel Dendritik Mahal, Tidak Relevan Ahli Biologi Molekuler: Kita Jangan Terdistraksi Polemik Vaksin Nusantara

RM.id  Rakyat Merdeka - Ahli Biologi Molekuler Dr. Ines Atmosukarto meminta konsentrasi penanganan pandemi Covid di Tanah Air, tidak buyar oleh berita-berita tentang pengembangan vaksin Covid-19 Nusantara, yang antara lain diprakarsai oleh mantan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto.

"Mari kita tidak terdistraksi dengan polemik vaksin nusantara," ajak Ines lewat akun Twitternya, Jumat (19/2).

Baca juga : Komisi IX DPR Siap Jadi Relawan Uji Klinis Fase 2 Vaksin Nusantara

Peneliti Australian National University yang juga bos Lipotek - perusahaan startup bioteknologi yang berpusat di Canberra, Australia - memberikan 4 catatan penting terkait penanganan Covid di Tanah Air.

Pertama, pelaporan data yang mengalami kendala. Kedua, logistik pelaksanaan vaksinasi, yang juga terkait persiapan pemerintah untuk vaksinasi selanjutnya. Ketiga, upaya memasifkan 3T (testing, tracing, dan treatment) terkait jumlah tes yang cenderung menurun.

Baca juga : Holding Bakal Kerek Daya Saing Dan Industri Pariwisata

Keempat, capaian vaksinasi yang masih rendah. Asal tahu saja, sejak digulirkan pada 13 Januari 2021, program vaksinasi Covid dosis pertama baru menjangkau 1.164.144 orang.

Kelima, rencana vaksin gotong royong atau vaksin mandiri yang berpeluang mengancam target populasi prioritas poin 2 dan 3. Terkait hal ini, Ines meminta masyarakat umum yang ingin divaksin, agar bersabar menunggu vaksinasi pada kelompok prioritas selesai.

Baca juga : Doni Akui Kekurangan Faskes Dan Vaksinator

"Program Vaksin Mandiri berpeluang mengancam proses prioritisasi vaksinasi di masa pandemi. Sebelum vaksinasi pada kelompok prioritas 1 - 3 terselesaikan, diskusi vaksin berbayar berpeluang mengancam efektivitas strategi vaksinasi nasional. Mbok ya sabar kenapa sih," cuit Ines.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.