Dark/Light Mode

Vaksin Nusantara Jangan Tenggelamkan Vaksin Merah Putih

Jumat, 19 Februari 2021 22:07 WIB
Ilustrasi riset vaksin Merah Putih (Foto: Antara)
Ilustrasi riset vaksin Merah Putih (Foto: Antara)

 Sebelumnya 
Dr Pandu Riono, PhD lebih keras lagi. Epidemiologi dari University California of Los Angeles (UCLA) dan bekerja di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (UI) ini  mencuit di akun Twitternya (18/2) pada pukul 16.37 dan 16.38 WIB. Dia menyebut riset Vaksin Nusantara bermasalah sejak awal, sehingga sebaiknya dihentikan.

Ainun Najib, penggagas Kawal Covid-19 punya sebutan yang pas untuk vaksin yang digagas Terawan. “Karena vaksinnya personalized, setiap yang mau divaksinasi dendritik mesti diambil dulu selnya, diproses beberapa lama, lalu disuntikkan kembali ke orangnya masing-masing, maka amatlah mahal. Selayaknya namanya disempurnakan, Vaksin Elite Nusantara,” tulis praktisi teknologi informasi asal Gresik, yang kini berdomisili di Singapura itu, dalam akun Twitternya (19/2), pukul 10.28. ​

Baca juga : Tak Mudah, Ini Tantangan Perbankan Terapkan Teknologi Komputasi Awan

Awam mungkin tidak banyak yang paham polemik dan kontroversi soal ini. Kebanyakan, hanya berharap, bagaimana caranya bisa segera disuntik dengan vaksin yang aman, kredibel. Syarat kredibel, salah satunya berbasis penelitian ilmiah.

​Vaksin Nusantara baiknya tidak menenggelamkan harapan kita kepada Vaksin Merah Putih, vaksin asli buatan Indonesia. Vaksin Merah Putih menggunakan virus dari pasien yang terinfeksi di Indonesia, diteliti hingga diuji, semuanya dikerjakan oleh para peneliti Indonesia.

Baca juga : Terawan: Vaksin Nusantara Bisa Diproduksi 10 Juta Dosis Per Bulan

Ini adalah prestasi yang membanggakan. Sehingga sepatutnya, pemerintah dan para politisi Senayan, mendukung pengembangan vaksin Merah Putih hingga rampung dan segera diproduksi. (Ratna Susilowati)

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.