Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Soal Permintaan Vaksinasi Mandiri Dari Pengusaha
Perusahaan Yang Bayar Karyawan Dapat Gratis
Sabtu, 20 Februari 2021 05:30 WIB
Sebelumnya
“Ini bukan dalam rangka komersial,” tegas alumnus Universitas Indonesia ini.
Kedua, lanjut Susiwijono, jenis vaksin untuk vaksinasi mandiri harus berbeda dengan vaksinasi gratis Pemerintah.
Artinya, program mandiri harus menggunakan vaksin selain Sinovac, yaitu AstraZeneca, Pfizer dan Novavax. Hal ini dilakukan agar vaksin impor yang digratiskan itu tidak menjadi lahan bisnis.
Baca juga : Kasus Korupsi Pembangunan Stadion Mandala Krida, KPK Geledah 2 Perusahaan
Susiwijono memastikan, saat ini vaksin bukan barang bebas. Karena, tidak ada izin edarnya. Penggunaan vaksin saat ini sifatnya untuk kondisi darurat atau emergency use authorization. Jadi, pengadaan dan importasi untuk vaksinasi mandiri harus tetap dilakukan oleh Pemerintah melalui penugasan ke PTBio Farma (Persero).
“Importirnya hanya satu, karena ada isu soal KIPI(Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi). Kalau terjadi siapa yang tanggung jawab? Kan nggak mungkin produsennya disuruh tanggung jawab di sini, terus keluarga korban nuntut masing-masing,” jelasnya.
Susiwijono meminta masyarakat tidak terlalu khawatir dengan adanya vaksinasi mandiri. Karena, tidak menghilangkan hak masyarakat yang mendapatkan vaksin secara gratis dari Pemerintah.
Baca juga : Vaksin Mandiri Ditunggu, Harus Gratis, Yang Bayar Pengusaha
“Vaksinasi gratisnya nggak berkurang, sementara perusahaan juga untung karena bisa genjot kinerja tanpa perlu khawatir karyawannya terpapar Corona. Ini win-win betul, kan harapannya menciptakan herd immunity agar ekonomi kembali bangkit,” ucapnya.
Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Rusli Abdullah mengatakan, perusahaan tidak boleh membebankan biaya ke pegawai dalam vaksin mandiri.
“Pelaksanaan vaksinasi mandiri oleh perusahaan dapat mempercepat program vaksinasi nasional. Karena, Pemerintah menargetkan sedikitnya 182 juta orang atau 70 persen dari total penduduk disuntik vaksin Covid-19,” kata Rusli. [KPJ]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya