Dark/Light Mode

Modal Nyapres

Moeldoko Masih Tipis

Kamis, 25 Februari 2021 06:25 WIB
Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Jenderal (Purn) Moeldoko. (Foto: Istimewa)
Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Jenderal (Purn) Moeldoko. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Jenderal (Purn) Moeldoko dihebohkan berambisi jadi Capres di 2024. Lalu, seberapa peluangnya? Ternyata masih tipis. Dari beberapa hasil survei, elektabilitas Kepala Staf Kepresidenan (KSP) itu, hanya nol koma dan berada di posisi paling buncit.

Nama Moeldoko dalam beberapa pekan terakhir memang lagi jadi pembicaraan. Dia dituding akan mendongkel Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY dari kursi ketua umum Partai Demokrat. Moedoko juga disebut-sebut ingin maju jadi Capres 2024.

Moeldoko memang sudah masuk dalam beberapa survei. Meski begitu, posisinya masih di urutan terbawah. Kalah jauh dari AHY yang selalu masuk enam besar.

Misalnya, hasil survei teranyar dari Lembaga Survei Indonesia (LSI) yang dirilis Senin (22/2), elektabilitas Moeldoko hanya 0,0 persen. Setara dengan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan dan Grace Natalie.

Baca juga : Moeldoko Disarankan Bikin Partai Baru Saja

Hasil survei Parameter Politik Indonesia (PPI) juga menempatkan Moeldoko pada posisi buncit. Elektabilitas eks Panglima TNIitu hanya 0,2 persen. Survei tersebut dirilis Minggu (21/2). Hasil yang sama juga pada hasil survei Index Politica Indonesia. Elektabilitas Moeldoko hanya 0,8 persen.

Kenapa elektabilitas Moeldoko rendah? Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia (PPI), Adi Prayitno mengatakan, karena popularitas rendah. Pasalnya orang tidak begitu kenal dia.

Menurut Adi, Moeldoko tidak bisa memanfaatkan jabatannya sebagai KSP. “Sekarang orang malah lebih mengenal Ali Ngabalin dari KSP. Dia lebih banyak tampil,” bebernya kepada Rakyat Merdeka, semalam.

Apakah isu kudeta Partai Demokrat belum bisa menaikkan elektabilitas dia? Belum. Menurutnya, kudeta Partai Demokrat merupakan isu elit. Rakyat tidak merasakannya. “Isu rakyat itu ekonomi, vaksin, harga pangan,” ujarnya.

Baca juga : Moeldoko Bela Airlangga

Menurut dia, Moeldoko kalah jauh dari AHY. Di setiap survei, posisi AHY stabil di posisi enam besar. Moeldoko juga kalah dari Gatot Nurmantyo. Elektabilitas Gatot di survei terakhir 3,4 persen.

“Moeldoko masih memiliki pekerjaan rumah cukup berat untuk mampu bersaing dengan kandidat lain,” ujarnya.

Apakah peluang Moeldoko sudah tertutup untuk jadi Capres? Adi mengatakan, belum. “Kalau ada partai yang mendukung kan bisa saja,” ujarnya, sambil tertawa.

Hal senada dikatakan Pengamat Politik sekaligus Direktur Eksekutif Indonesia Public Institute (IPI) Karyono Wibowo. Dia menilai, kans Moeldoko sebagai capres masih sangat kecil. Aura dan magnet politiknya masih rendah, sehingga figurnya jauh tertinggal dari calon-calon yang ada saat ini.

Baca juga : Man City Vs Aston Villa, Aguero Masih Diparkir

Ada beberapa faktor penyebab Moeldoko belum juga muncul. Pertama, modal sosial. Eks Panglima TNI itu belum pernah ikut dalam kontestasi politik dan memegang posisi penting di partai politik.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.