Dark/Light Mode

Duit Rp 3,5 M Disita KPK

Nurdin Bilang Untuk Masjid, Ngeles Kali...

Minggu, 7 Maret 2021 06:10 WIB
Tersangka Gubernur nonaktif Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah usai menjalani pemeriksaan di Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta, Jumat (5/3/2021). (Foto: Tedy Octariawan Kroen/RM)
Tersangka Gubernur nonaktif Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah usai menjalani pemeriksaan di Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta, Jumat (5/3/2021). (Foto: Tedy Octariawan Kroen/RM)

RM.id  Rakyat Merdeka - Rasa simpatik publik terhadap Nurdin Abdullah berubah jadi kekecewaan begitu Gubernur Sulawesi Selatan itu terjerat kasus korupsi. Kekecewaan itu makin besar, setelah tahu duit yang disita KPK dalam kasus itu buat bantuan Masjid. Nama Nurdin makin tercoreng.

Dalam penggeledahan selama 4 hari, 1-4 Maret di 4 lokasi berbeda, tim KPK mengamankan uang dalam bentuk rupiah, dolar Amerika dan dolar Singapura. Rinciannya, Rp 1,4 miliar, 10 ribu dolar AS atau setara Rp 142 juta dan 190 ribu dolar Singapura atau sekitar Rp 2 miliar.

“Jumlah itu kami umumkan setelah dilakukan penghitungan,” kata Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri dalam keterangannya, Kamis (4/3) lalu.

Baca juga : Nurdin Abdullah Klaim Uang Yang Disita KPK Adalah Bantuan Masjid

Fikri melanjutkan, uang tersebut hasil penggeledahan dari masing-masing kediaman pribadi dan rumah dinas Nurdin, rumah dinas Sekdis Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Sulsel, dan Kantor Dinas PUPR Sulsel.

Namun, dalam pemeriksaan perdana sebagai tersangka pada Jumat (5/3), Nurdin membantah duit yang ditemukan KPK dalam penggeledahan itu hasil korupsi. Eks Bupati Bantaeng itu mengaku, uang miliaran itu bantuan untuk pembangunan masjid.

“Pokoknya itu kan uang masjid ya, bantuan masjid. Itu bantuan masjid, nantilah, kita jelasin nanti,” ujar Nurdin di Gedung KPK, Jl. Kuningan Persada, Jakarta Selatan, kemarin.

Baca juga : Korek Duit Rp 14,5 M Di OTT Korupsi Bansos, KPK Periksa Tersangka Matheus

Nurdin siap membuktikan keyakinannya itu di pengadilan. “Pokoknya kita tunggu aja nanti di pengadilan. Kita hargai proses hukum,” tegasnya.

Dalam pemeriksaan kemarin, Nurdin menuturkan, penyidik belum memberikan pertanyaan soal kasus yang menjeratnya. “Pemeriksaannya nanti hari Senin. Tadi menandatangani seluruh penyitaan,” tandas Nurdin seraya memasuki mobil tahanan.

Mendengar bantahan Nurdin, Ali Fikri mengingatkan untuk kooperatif. Berikan kesaksian sebagaimana diketahui dihadapan tim penyidik. “Pemeriksaan baru akan dimulai dan silakan ikuti proses hukum yang KPK lakukan,” sebut Ali Fikri kepada wartawan, kemarin.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.