Dark/Light Mode

Dimintai Tanggapan Soal Aksi Putrinya, Ayah Terduga Teroris ZA Ucapkan Kalimat Ini...

Kamis, 1 April 2021 13:52 WIB
M. Ali (baju koko putih), ayah terduga teroris penyerang Mabes Polri, ZA. (Foto: Ist)
M. Ali (baju koko putih), ayah terduga teroris penyerang Mabes Polri, ZA. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - M. Ali, ayah terduga teroris penyerang Mabes Polri, ZA, tidak mau menanggapi pertanyaan wartawan soal aksi yang dilakukan putrinya itu. Ditongkrongin wartawan di depan rumahnya, Kelapa Dua Wetan, Ciracas, Jakarta Timur, Ali tak kunjung keluar. 

Kondisi di rumah itu sepi. Tidak terlihat aktivitas dari penghuni rumah. Pintu rumah dan jendela tertutup rapat. Ali baru keluar dari rumah saat kerabatnya, Rabani, datang.

Keduanya sempat berbincang di depan rumah dengan bahasa daerah. Setelah itu, Ali yang berbaju koko putih dan berkopiah putih mengajaknya ke dalam rumah.

Baca juga : Kemlu Baru Dapat Akses Ke WNI Terduga Teroris Di Malaysia

Saat hendak masuk, wartawan meminta tanggapa Ali soal aksi teror yang dilakukan putrinya. Ali hanya menjawab "Innalillahi wainnailaihi raji'un" sambil ngeloyor masuk ke rumah. 

Sementara Rabani, mengaku tidak mengenal ZA. Keduanya tak pernah sekalipun berbincang. Yang dia tahu, ZA adalah anak yang patuh pada orang tuanya.

Rabani mengaku sempat menanyakan soal aksi yang dilakukan ZA kepada Ali. Apa jawabannya? "Saya tanya, 'kenapa sampai terjadi begitu?'. Katanya (Ali), nggak tahu," bebernya usai berkunjung. 

Baca juga : Densus 88 Tangkap Satu Terduga Teroris Di Kabupaten Tangerang

Terpisah, Ketua RT setempat, Kasdi mengungkapkan, berbeda dengan kedua orang tuanya yang aktif dalam kegiatan masyarakat, ZA dikenal Kasdi sebagai sosok tertutup. Dia jarang bergaul dengan warga sekitar. "Makanya saya enggak tahu kalau dia ikut kegiatan seperti itu," ujar Kasdi.

ZA menyerang Mabes Polri pada Rabu (31/3) sore, sekitar pukul 16.30 WIB. Beralibi hendak ke kantor pos, perempuan berusia 25 tahun itu menodongkan senjata api dan menembakkannya ke petugas kepolisian di pos jaga sebanyak enam kali. ZA akhirnya tewas tergeletak setelah ditembak aparat korps baju cokelat.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyebut, mahasiswi perguruan tinggi yang drop out (DO) di semester 5 itu melakukan aksi terornya sendirian alias lone wolf. ZA disebut terpapar ideologis kelompok radikal ISIS. [OKT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.