Dark/Light Mode

Jokowi Beri Wejangan Untuk Dongkrak Ekonomi Daerah

Jangan Anggaran Habis, Tapi Nggak Ada Baunya

Minggu, 18 April 2021 05:32 WIB
Presiden Joko Widodo. (Foto : Instagram @jokowi).
Presiden Joko Widodo. (Foto : Instagram @jokowi).

 Sebelumnya 
Kedua, Presiden menyarankan, kepala daerah agar belanja APBD (Anggaran Pendapatan Belanja Daerah) tidak disebar secara merata pada setiap dinas dan unit. Pasalnya, APBD meru­pakan salah satu penggerak per­tumbuhan ekonomi di daerah.

“Jangan sampai anggaran diecer-ecer di setiap dinas, di setiap unit. Sehingga setiap tahun itu anggarannya terbelan­jakan tapi tidak ada baunya sama sekali. Tidak dirasakan manfaat­nya oleh rakyat,” tegasnya.

Baca juga : Jelang Ramadhan, Paxel Ekspansi ke Sumatera dan Hadirkan Layanan Baru

Jokowi meminta, kepada daer­ah menyusun skala prioritas penggunaan anggaran. Diharap­kannya, Kepala mengalokasikan 60 persen dari anggaran belanja di APBD kepada dua atau mak­simal tiga program prioritas. Selain itu, memangkas mata anggaran kegiatan agar belanja APBD lebih fokus. Menurutnya, semakin sedikit kegiatan, maka semakin mudah pengawasan secara manajemen serta hasilnya semakin kelihatan.

Ketiga, Jokowi mendorong kepala daerah memaksimalkan APBD untuk program padat karya. Karena program ini akan menciptakan banyak lapangan kerja bagi masyarakat. Con­tohnya, perbaikan dan pembangunan jalan, irigasi, sekolah, dan sebagainya.

Baca juga : Banggar DPR: Anggaran Pembangunan Ibu Kota Negara Baru Belum Dibahas

Sementara, Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Mohammad Faisal menilai, target pertumbuhan ekonomi hingga 7 persen di kuartal II sulit terealisasi.

“Tanpa adanya larangan mudik Lebaran saja, target 7 persen sulit dicapai, apalagi dengan adanya larangan mudik. Realistisnya di kisaran 5 pers­en,” kata Faisal kepada Rakyat Merdeka.

Baca juga : Pelaku Perusahaan Angkutan Laut Nasional Harus Dilindungi

Namun diakuinya, geliat ekonomi saat Ramadan dan Idul Fitri tahun ini jauh lebih baik jika dibandingkan tahun lalu saat awal pandemi Covid-19. Namun demikian, geliat ekonomi tidak akan merata. Karena, konsumsi dan daya beli masyarakat hanya akan terkonsentrasi di kota-kota besar saja. [NOV]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.