Dark/Light Mode

Masyarakat Diminta Tetap Disiplin Jalani Prokes

Belajar Dari Penanganan Corona Di India, Terlena Pangkal Petaka

Rabu, 21 April 2021 05:16 WIB
Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, Prof Wiku Adisasmito. (Foto : Istimewa).
Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, Prof Wiku Adisasmito. (Foto : Istimewa).

 Sebelumnya 
“Tanpa banyak disadari banyak pihak, pen­demi Covid-19 masih jauh dari kata berakhir. Malah 3 minggu ini kasusnya meningkat terus secara global,” kata @DevMeong.

Menurut @Kumparan, India menjadi negara dengan lonjakan kasus Covid-19 paling tinggi di dunia saat ini. Kata dia, penyebab lonjakan kasus adalah kerumunan orang saat kampanye jelang pemilu lokal dan festival keagamaan Kumbh Mela.

“India, negara yang pernah melakukan segala cara untuk mencegah penyebaran Covid seperti lockdown, keras menegakkan prokes, produsen vaksin massal dan masif melakukan vaksinasi. Kini menjadi negara kedua terparah. Pasien pun harus seranjang berdua,” ungkap @ariefnoviandi.

Baca juga : 1.867 Orang Yang Masuk Indonesia Terpapar Covid-19

Akun @nengherba mengatakan, ada dua penyebab India diterjang tsunami Covid-19. Pertama, karena varian baru atau mutasi. Kedua, karena mengendorkan prokes.

“India terlena dengan keberhasilan menu­runkan kasus aktif dan pelaksanaan vaksinasi,” kata dia.

“Terlena pangkal petaka. Belajar dari penu­laran Covid-19 di India yang melonjak drastis setelah sempat turun,” timpal Nurudin.

Baca juga : PAUD Di Jakarta Tidak Usah Masuk Sekolah Dulu Deh

Mikehalikadam mengatakan, Indonesia terus menyerukan solidaritas global untuk memasti­kan akses vaksin Covid-19 yang berkeadilan dan merata.

Menurut @OcheEnod, Indonesia kembali menyerukan solidaritas global akses vaksin di PBB.

“Kita tidak bisa membiarkan kesenjangan global ini menggagalkan perjuangan kita mela­wan pandemi. Terutama di tengah ancaman gelombang ketiga Covid-19,” wanti-wanti @OcheEnod.

Baca juga : Vaksinasi Covid-19 Untuk Seluruh Rakyat Indonesia

Juru Wabah menyarankan Indonesia mem­perkuat industri manufaktur vaksin untuk kebu­tuhan global. Perlu dimanfaatkan peluang ini agar Indonesia bisa lebih independen dan membantu dunia dalam atasi kebutuhan vaksin Covid-19.

“Perkembangan Covid-19 di Indonesia lebih baik dibandingkan global,” tandas @PagiArya. [TIF]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.