Dark/Light Mode

Pancasila Dan Bahasa Indonesia Lenyap Dari Standar Nasional Pendidikan, H Hasyim Asy’ari Lenyap Dari Kamus Sejarah RI, Tokoh Komunis Masuk Di Kamus Sejarah RI

Nadiem Banyak Errornya

Rabu, 21 April 2021 07:10 WIB
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim mengunggah foto dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. “Ngobrol dua jam sama Bu Mega, diskusi strategi mempercepat Merdeka Belajar dan Profil Pelajar Pancasila,” tulis Nadiem, di akun Instagram pribadinya, Selasa (20/04/2021). (Foto:  Instagram/@Nadiemmakarim
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim mengunggah foto dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. “Ngobrol dua jam sama Bu Mega, diskusi strategi mempercepat Merdeka Belajar dan Profil Pelajar Pancasila,” tulis Nadiem, di akun Instagram pribadinya, Selasa (20/04/2021). (Foto: Instagram/@Nadiemmakarim

 Sebelumnya 
“Terjadi keteledoran. Naskah yang belum siap kemudian diunggah ke laman Rumah Belajar. Tidak ada niat untuk menghilangkan KH Hasyim Asy'ari sebagai tokoh sejarah dalam buku tersebut," ujarnya, dalam konferensi pers virtual, kemarin.

Bukti tidak adanya kesengajaan itu, lanjut dia, buku tersebut memuat peran dari KH Hasyim Asy'ari yang ada dalam bagian pendiri NU. Peran KH Hasyim Asy'ari disebutkan di dalam halaman lain. Hanya saja, nama KH Hasyim Asy’ari tidak ada di dalam lema atau entry.

Meski begitu, dia tetap meminta maaf atas keteledoran timnya. “Kami mengakui memang ada kesalahan teknis dan kami memohon maaf. Kesalahan itu seharusnya tidak perlu terjadi," ucapnya.

Baca juga : Wali Kota Cimahi Pernah Kena Tipu KPK Gadungan

Hilmar menerangkan, buku tersebut telah disusun sejak 2017. Risetnya melibatkan banyak pihak. Buku tersebut sebenarnya belum selesai. Namun, karena tahun anggaran sudah habis, penyusunan tetap harus dilaporkan. Yang tidak selesai, dibuatkan buku elektroniknya. Kemudian, pada 2019, ada program mengumpulkan bahan dari masing-masing direktorat untuk diunggah ke laman Rumah Belajar.

Dia memastikan, Kemendikbud sudah menarik kamus sejarah tersebut dan buku sejarah lainnya. Kemendikbud juga akan meninjau ulang buku-buku sejarah tersebut agar kesalahan tersebut tidak lagi terjadi.

Melihat kejadian ini, pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia, Ujang Komarudin mengurut dada. Dia melihat, selama ini, kebijakan Nadiem sering menuai kontroversi. Bukan hanya lenyapnya Pancasila, Bahasa Indonesia, dan KH Hasyim Asy’ari, tapi juga hilangnya frasa agama dalam peta jalan pendidikan.

Baca juga : Mitratel Dan PGE Bakal Kecipratan Dana Jumbo

“Dari dulu sudah banyak error-nya. Sebab, dia itu ahli IT, bukan pendidikan,” katanya, kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Menurutnya, hilangnya Pancasila, Bahasa Indonesia, bahkan nama KH Hasyim Asy’ari dari kamus sejarah berdampak buruk bagi generasi selanjutnya. Generasi muda akan kehilangan jati dirinya sebagai warga negara Indonesia.

“Ini jelas, duduknya Nadiem sebagai Menteri Pendidikan tidak mengarah pada perbaikan pendidikan. Yang terjadi malah banyak kontroversialnya. Ini bahaya,” cetusnya. [QAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.