Dark/Light Mode

Pemerintah Bayar Gaji Dan Pensiun Ribuan PNS Palsu

Apa Ada Yang Berani Pasang Badan, Ayo Acungkan Tangan

Selasa, 25 Mei 2021 05:35 WIB
Kepala BKN Bima Haria Wibisana saat Kick off Meeting Pemutakhiran Data Mandiri ASN dan PPT non ASN, Senin (24/5/2021). (Foto: Humas BKN)
Kepala BKN Bima Haria Wibisana saat Kick off Meeting Pemutakhiran Data Mandiri ASN dan PPT non ASN, Senin (24/5/2021). (Foto: Humas BKN)

RM.id  Rakyat Merdeka - Badan Kepegawaian Negara (BKN) menemukan banyaknya data Aparatur Sipil Negara (ASN) palsu. Hal ini diketahui setelah BKN melakukan pendataan ulang secara elektronik.

Kepala BKN Bima Haria Wibisana mengatakan, sejak Indonesia merdeka, data ASN baru di-update atau dimutakhirkan dua kali. Update data pertama dilakukan tahun 2002.

Baca juga : Wagub Jabar Pastikan Pertamina Ganti Rugi Rumah Warga Yang Terdampak Kebakaran Di Area Kilang Balongan

“Itu dilakukan melalui Pendataan Ulang Pegawai Negeri Sipil (PUPNS) dengan sistem yang masih manual. Diperlukan waktu lama dan biaya besar untuk melakukan PUPNS yang pertama tahun 2002,” kata Bima, dikutip dari YouTube BKN, kemarin.

Menurut dia, dengan proses sedemikian lama, data PNS pun banyak yang ditemukan palsu.

Baca juga : Suami Puan Maharani Dapat Durian Runtuh

“Proses yang lama itu tidak menghasilkan data sempurna. Masih banyak yang perlu dimutakhirkan, dilengkapi. Bahkan masih banyak data yang palsu,” bebernya.

Kemudian, lanjut Bima, update data PNS kedua dilakukan tahun 2014. Pendataan dilakukan secara elektronik dan dilakukan oleh masing-masing ASN sendiri.

Baca juga : Pemerintah Prioritaskan Pengadaan Barang dan Jasa Dengan Ekolabel

Jadi, bukan dilakukan oleh Biro Kepegawaian, Biro SDM (Sumber Daya Manusia), BKD (Badan Kepegawaian Daerah), BKPP (Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan) atau BKPSDM (Badan Kepegawaian Dan Pengembangan Sumber Daya Manusia).

“Hasilnya apa? Ternyata hampir 100 ribu, tepatnya 97 ribu data itu misterius. Dibayarkan gajinya, membayar iuran pensiun tapi tidak ada orangnya,” ungkap Bima.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.