Dark/Light Mode

Kisah Pengusaha Wisata Bahari Di Tengah Pandemi

Tak Ada Yang Datang Kapal Pun Tenggelam

Jumat, 30 Oktober 2020 07:30 WIB
Tangkapan layar Ketua Gabungan Usaha Wisata Bahari Ismail Ning saat diskusi virtual bersama Rakyat Merdeka. (Foto: Istimewa)
Tangkapan layar Ketua Gabungan Usaha Wisata Bahari Ismail Ning saat diskusi virtual bersama Rakyat Merdeka. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Wisata bahari kembali menggeliat di tengah pandemi Covid-19. Dari beragam cabang usaha wisata bahari yang mulai ramai didatangi para pelancong, usaha penyewaan kapal masih belum bangkit.

Ketua Gabungan Usaha Wisata Bahari Ismail Ning mengatakan, sejak awal penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) pada Maret 2020, semua industri wisata bahari terkena dampaknya. Ismail menyebut wisata Kepulauan Seribu, Jakarta, salah satu yang terdampak.

Baca juga : Ini Jurus BUMN Perhotelan Pulihkan Diri Di Tengah Pandemi Covid

Pengunjung tak ada saat awal penerapan PSBB. Tapi kini, pengusaha wisata di sana mulai bangkit setelah pemerintah memutuskan melonggarkan PSBB, Juni 2020. “Sejak Juni, homestay, boutique resort, tempat penginapan di Pulau Seribu perlahan mulai dipenuhi pengunjung. Bahkan weekend sudah banyak yang booking,” kata Ismail saat bincang-bincang Ngopi Pagi secara virtual bersama Rakyat Merdeka.

Bagkitnya usaha wisata bahari di berbagai daerah, kata Ismail, diikuti dengan penerapan proto kol kesehatan (prokes). Fasilitas prokes seperti tempat cuci tangan, hand sanitizer dan pengumuman ataupun informasi sudah dipasang oleh pelaku usaha. Sayang, tidak semua pelancong mematuhi prokes. “Memang tidak mudah mengubah perilaku masyarakat. Perlu enforcement dari semua pihak. Tapi, saat ini masyarakat mulai sadar dan mematuhi pro tokol kesehatan,” jelasnya.

Baca juga : Nikmati Wisata Bahari, Masyarakat Diminta Tetap Patuhi Protokol Kesehatan

Peluang wisata pantai sebenarnya cukup besar untuk didatangi pelancong di masa pandemi. Sebab, wisata pantai merupakan jenis aktivitas out door, yang relatif minim risiko penyebaran Covid-19 karena sirkulasi udaranya terjamin dan cukup sinar matahari.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.