Dark/Light Mode

Hadapi Kritik BEM UI

Istana Tidak Emosi

Selasa, 29 Juni 2021 07:30 WIB
Meme buatan BEM UI yang kini viral di medsos. (Foto: Twitter @BEMUI_Official)
Meme buatan BEM UI yang kini viral di medsos. (Foto: Twitter @BEMUI_Official)

RM.id  Rakyat Merdeka - Banyak yang bereaksi keras menyikapi kritikan Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) kepada Presiden Jokowi, tapi pihak Istana justru santai-santai saja. Tidak panik, juga tidak emosian.

Kritik BEM UI sebenarnya sangat pedas. Bahkan bikin beberapa pendukung Jokowi panas kuping. Dalam unggahan di media sosialnya, Minggu (27/6), BEM UI memasang poster foto Jokowi dengan mahkota di kepala dan latar bibir berukuran besar. Di bawahnya ada tulisan dengan huruf kapital, "JOKOWI THE KING OF LIP SERVICE".

Juru Bicara Presiden, Fadjroel Rachman, tak mau meributkan kritikan BEM UI ini. Dia memilih menyerahkan masalah ini ke pihak Rektorat UI. "Segala aktivitas kemahasiswaan di Universitas Indonesia termasuk BEM UI menjadi tanggung jawab pimpinan Universitas Indonesia," tulis Fadjroel, di akun Twitternya, @fadjroeL, Minggu (27/6).

Baca juga : Pegadaian Luncurkan Titipan Emas dan Gadai Titipan Emas

Hal yang relatif sama disampaikan Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP), Donny Gahral Adian. Dia menganggap, kritikan BEM UI sebagai bentuk ekspresi. "Saya harus tegaskan, pemerintah tidak anti kritik, asal kritik bisa dipertanggungjawabkan, pasti akan direspons," terangnya, kemarin.

Apabila kritik itu ditujukan karena polemik Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) pegawai KPK, Donny menegaskan, Jokowi tak ikut campur. "Presiden kan sudah berpendapat dan beropini yang tentu saja KPK ini kan independent body, sehingga akhir semua ini berpulang pada keputusan kolektif. Tapi, Presiden sudah berpendapat," imbuhnya.

Perihal pernyataan Jokowi rindu didemo, menurut Donny, semua demo tidak bisa disamaratakan. Jika ada unsur pidana dalam demo, wajar pelakunya ditangkap polisi.

Baca juga : Asal Bisa Adaptasi, Produk Etnik Sumsel Bisa Masuk Eropa

Yang panas, justru para pendukung fanatik Jokowi. Mereka pun ramai-ramai menyerang balik BEM IU.

Salah satunya, Denny Siregar. Dia menganggap, poster yang dibuat BEM UI itu, sebagai bentuk hinaan ke Jokowi.

"Kenapa sulit sekali membedakan antara kritikan dan hinaan? Kalau mau kritik, kritiklah dengan sopan. Kalau tambah solusi, itu elegan. Hinaan tidak membuat derajatmu lebih tinggi. Malah kelihatan kalau pola berfikir kalian masih kekanakan. Sekelas mahasiswa kritik kok kampungan," tulis Denny, di akun Twitter @Dennysiregar7.

Baca juga : Fatwa MUI, Shalat Jumat Virtual Tidak Sah

"Seharusnya mereka sebagai mahasiswa lebih kritis dengan substansi yang jelas. Paparkan data serta tawarkan solusi, dengan begitu peran mereka sebagai the agent of change benar-benar mumpuni. Lha ini hanya nyinyir tanpa memberi substansi persoalannya apa sudah gitu nggak beri sumbangan solusi. Pekok," timpal @VictorF12142020. "Hmm gitu kok para BEM UI," ucap @PramudyaNandaKu.

Pihak Rektorat UI juga tidak tinggal diam dengan langkah BEM UI tersebut. Setelah poster itu viral, Direktur Kemahasiswaan UI, Tito Latif Indra langsung memanggil Ketua BEM UI Leon Alvinda Putra. Leon mengaku sudah memenuhi panggilan itu. "Hanya minta keterangan tadi," ujar Leon, kemarin.

Leon memastikan pihaknya tidak akan menurunkan meme yang sudah dipasangnya itu. [UMM]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.