Dark/Light Mode

Ahli Epidemiologi Dicky Budiman

Ayo Genjot 500 Ribu Testing Sehari, Jangan Sampai Ada Ledakan Besar Di Akhir Juli

Sabtu, 10 Juli 2021 22:18 WIB
Ahli Epidemiologi Dicky Budiman (Foto: Instagram)
Ahli Epidemiologi Dicky Budiman (Foto: Instagram)

 Sebelumnya 
Dalam sepekan pertama PPKM Darurat Jawa Bali, Dicky mencatat adanya peningkatan jumlah masyarakat yang divaksin, dari 16,6 menjadi 18,5 per 1.000 orang. Setidaknya 13 persen masyarakat Indonesia, kini sudah menerima dosis pertama vaksin Covid-19, dari sebelumnya 11,54 persen pada 3 Juli 2021.

Baca juga : Skenario Terburuk, Terapkan PSBB Jawa Bali Dan Sebagian Kota Raya Lainnya

Dalam skala global saat ini, 43 dari 100 orang sudah divaksin, setidaknya 1 dosis. Mayoritas ada di negara maju. Singapura 103 orang per 100, Malaysia 33 per 100, Indonesia 18,5 per 100, Vietnam 4 per 100, Filipina 11 per 100 orang.

Baca juga : Efektivitas Vaksin Kudu Diukur Secara Berkala, Terutama Kalau Ada Varian Baru

"Jadi, secara umum, PPKM Darurat pekan ini belum berhasil. Ini harus menjadi modal evaluasi, bahwa kita harus meningkatkan 3T, vaksinasi dan memperketat pembatasan. Mulai dari pembatasan skala negara, sampai skala komunitas, dan visitasi. Selama kurang lebih seminggu ini, pembatasan masih bolong-bolong. Baik pintu masuk negara, atau level komunitas masyarakat. WFH misalnya, masih banyak pelanggaran. Pembatasan saat ini, masih belum mampu menurunkan growth rate dan angka reproduksi. Ini harus segera diperbaiki atau diperkuat untuk mencegah potensi ledakan besar di akhir Juli," urai Dicky.

Baca juga : Petakan Kebutuhan Oksigen Dari Sekarang, Jangan Sampe Nyesel...

"PR kita di 3T masih banyak, terutama testing. Karena itulah yang akan jadi tumpuan menemukan kasus dan memutus potensi penularannya, melalui isolasi dan karantina. Testing adalah kunci. Pemerintah pusat dan daerah, jangan takut menemukan kasus. Kalau tidak, bisa terjadi lonjakan tiba-tiba karena tidak terkendali sejak awal. PPKM Darurat harus betul-betul optimal. Harus didukung semua pihak. Situasi ini sudah sangat kritis, dan semakin serius," tandasnya. [SAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.