Dark/Light Mode

Pasien Wafat Saat Isoman Di Rumah Makin Banyak

“Jam 7 Malam Masih Batuk-batuk, Diantar Makanan Tak Jawab”

Minggu, 11 Juli 2021 07:50 WIB
Setelah dimandikan dan dikafani, jenazah pasien Covid-19 yang wafat saat isolasi mandiri di Kawasan Taman Sempur Kaler Bogor, Jawa Barat, dibungkus plastik, disemprot disinfektan, lalu dishalatkan di tempat itu juga, Sabtu (10/7/2021). Sambil menangis, keluarga hanya bisa melihat dari kejauhan, tak bisa ikut mendekati. (Foto: Putu Wahyu Rama/RM)
Setelah dimandikan dan dikafani, jenazah pasien Covid-19 yang wafat saat isolasi mandiri di Kawasan Taman Sempur Kaler Bogor, Jawa Barat, dibungkus plastik, disemprot disinfektan, lalu dishalatkan di tempat itu juga, Sabtu (10/7/2021). Sambil menangis, keluarga hanya bisa melihat dari kejauhan, tak bisa ikut mendekati. (Foto: Putu Wahyu Rama/RM)

RM.id  Rakyat Merdeka - Jumlah kasus Corona terus naik. Rumah sakit pun kolaps kebanjiran pasien. Akibatnya, banyak pasien yang terpaksa menjalani isolasi mandiri (isoman) di rumah. Yang menyedihkan, pasien yang isoman di rumah sekarang banyak yang wafat. Ya Allah...

Kasus pasien Corona yang meninggal saat menjalani isoman semakin hari semakin banyak. Di Jakarta Timur saja misalnya, dalam dua pekan terakhir ada 23 pasien yang meninggal saat menjalani isoman di rumah.

Reza Fadhil Mustofa, 40 tahun, warga RT 009/010, Pekayon, Pasar Rebo, Jakarta Timur, mengetahui bagaimana salah satu tetangganya yang terkena Corona begitu cepat mengalami peburukan. Kurang dari sepekan, pasien mengalami perburukan gejala dan akhirnya meninggal.

Baca juga : Ogah Divaksin, Tinggalin Aja

Kata Reza, kejadiannya bermula sepekan lalu, saat ia dan 5 warga lain di lingkungan rumahnya dinyatakan positif Corona. Lantaran kesulitan mendapat rumah sakit, Puskesmas menyarankan para pasien menjalani isoman di rumahnya masing-masing. Pengurus RT dan warga lalu berinisiatif memberi pasokan makan dan obat-obatan.

Namun, empat hari lalu, salah satu pasien ditemukan meninggal di rumah kontrakannya. Kata Reza, kejadian bermula saat warga hendak mengirim makanan. Namun saat dipanggil, tak ada sahutan dari dalam rumah. Warga yang tak mendengar jawaban membuka pintu secara paksa, dan mendapati penghuni kontrakan telah meninggal.

“Padahal jam 7 malam dia masih mendengar batuk-batuk. Terus ternyata pas mau nganter makan, dia enggak ada jawaban. Akhirnya pas dicek, udah meninggal,” kata Fadhil, kemarin.

Baca juga : Anies: Banyak Orang Baik Kasih Bantuan Tanpa Foto-foto

Kejadian seperti itu tak hanya di Pasar Rebo. Menurut Kepala Seksi Pengawasan dan Pengendakian Suku Dinas Perhubungan Jakarta Timur, Riky Erwinda, dalam kurun lebih dari sepekan terakhir, pihaknya telah mengevakuasi 23 jenazah pasien Corona yang meninggal saat menjalani isoman di rumah.

23 jenazah itu dibawa dengan kendaraan dinas operasional (KDO) ke sejumlah tempat pemakaman umum (TPU) di Jakarta. “Jenazah yang dievakuasi di antaranya dibawa ke TPU Bambu Apus, dan TPU Rorotan,” ujar Riky, kemarin.

Kasus pasien meninggal saat menjalani isoman tak hanya di Jakarta. Kasus serupa hampir terjadi di tiap daerah. Di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Baca juga : Banyak Warga Masih Keluyuran Tuh…

Di DIY, kasus serupa mengalami peningkatan. Data dari relawan Posko Dukungan Operasi Satgas Covid-19 DIY, total ada 106 orang meninggal dunia saat menjalani isoman. Data tersebut didapat dari 1 Juni hingga 5 Juli 2021.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.