Dark/Light Mode

Harga Tes PCR Mau Diturunkan, Tes Antigen Bisa Digratiskan

Menkes Dan Menkeu Senangkan Rakyat

Minggu, 15 Agustus 2021 08:10 WIB
Ilustrasi tes PCR. (Foto: Putu Wahyu Rama/RM)
Ilustrasi tes PCR. (Foto: Putu Wahyu Rama/RM)

 Sebelumnya 
Benarkah India produksi PCR sendiri? Kemarin, Rakyat Merdeka coba mengkonfirmasi juru bicara Kedutaan Besar Republik Indonesia di India, Hanafi Athena. Sayangnya, kewenangan Hanafi terbatas soal kondisi WNI di Negeri Bollywood. Ia hanya memberikan sedikit petunjuk. “Mungkin karena produksi lokal,” katanya, sembari mengirim tautan link berita Business Standard.

Isi beritanya seperti ini. Pabrik di India mampu memproduksi sekitar 34,8 juta alat tes PCR dalam sebulan. Hasil ini membuat pemerintah di sana pede melakukan testing 1,135 juta per hari. Selain itu, Menkes India, Ashwini Choubey menyebut Organisasi Pengawas dan Standardisasi Obat India (CDSCO) memberikan izin pembuatan alat tes PCR kepada 30 perusahaan dan lisensi impor kepada 119 perusahaan.

Baca juga : Mahfud MD: Luruskan Hoaks, Tenangkan Masyarakat

Bagaimana dengan negara lain? Ternyata, harga tes PCR tertinggi berada di Kansai, Jepang. Harga tes PCR di salah satu kota terbesar di negeri Sakura itu, mencapai Rp 5,8 juta. Di posisi kedua, ada di Kota Helsinki, Finlandia yang mencapai Rp 4,5 juta. Ketiga, di Stockholm, Swedia sebesar Rp 4,1 juta.

Selanjutnya, tes PCR yang cukup tinggi ada di San Fransisco, Kalifornia sebesar Rp 3,7 juta. Di Kota New York, Amerika Serikat, tes PCR dibanderol Rp 2,5 juta. Diikuti Copenhagen, Denmark yang berkisar Rp 2,2 juta. Di bawahnya ada di Zurich, Swiss dengan harga Rp 2,1 juta.

Baca juga : Messi: Kegilaan Yang Tidak Bisa Dijelaskan Dengan Kata-kata

Di beberapa kota besar, seperti Amsterdam, London, Los Angeles, tes PCR ada di kisaran Rp 1,2 juta sampai Rp 2 juta. Sementara di Asia, seperti Singapura, mematok PCR di harga Rp 1,7 juta. Sedangkan di Seoul, Korea, tes PCR berada di harga Rp 1 jutaan.

Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (UI), Prof Tjanjdra Yoga Aditama mengatakan, perbandingan harga tes PCR dengan India, sebenarnya bukan hal yang baru. Prof Tjanjra yang pernah menjadi peneliti WHO untuk Asia Tenggara dan berkantor di India ini, membagikan kisahnya selama tinggal di negeri Bollywood tersebut.

Baca juga : Kapolres Jakpus: Data Kasus Corona Dinkes Dan Di Lapangan Berbeda

“Pada September 2020 ketika saya akan pulang ke Jakarta dari New Delhi, saya melakukan tes PCR sebelum terbang, petugasnya datang ke rumah saya dan biayanya 2.400 rupee, atau Rp 480.000. Waktu itu, tarif tes PCR di negara kita masih sekitar lebih dari 1 juta rupiah,” tutur Prof Tjandra.

Pada November 2020, lanjut Prof Tjandra, pemerintah kota New Delhi menetapkan harga baru yang jauh lebih rendah lagi, hanya 1200 rupee atau Rp 240.000. Harga ini turun separuhnya dari bulan September 2020. Kemudian turun lagi di harga 800 rupee atau sekitar Rp Rp 160.000 untuk pemeriksaan di laboratorium dan RS swasta.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.