Dark/Light Mode

Tak Puas PCR Cuma Turun 495 Ribu

Para Gubernur Maunya Gratis

Kamis, 19 Agustus 2021 07:35 WIB
Tenaga kesehatan melakukan tes Polymerase Chain Reaction (PCR) di Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Minggu (15/8/2021). (Foto: Rizki Syahputra/RM)
Tenaga kesehatan melakukan tes Polymerase Chain Reaction (PCR) di Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Minggu (15/8/2021). (Foto: Rizki Syahputra/RM)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah baru saja menurunkan tarif tes Polymerase Chain Reaction alias PCR menjadi Rp 495 ribu. Namun, desakan tarif tes PCR digratiskan makin kuat. Tak hanya disuarakan rakyat biasa, para gubernur juga bicara begitu.

Pemerintah resmi menurunkan harga tes PCR dari yang tadinya dibanderol Rp 900 ribu menjadi Rp 495 ribu untuk wilayah Jawa-Bali. Sedangkan untuk wilayah luar Jawa-Bali dibanderol Rp 525 ribu. Harga baru ini berlaku mulai Selasa (17/8). Hasilnya juga dapat diketahui 1x24 jam.

Tarif tersebut ditetapkan melalui Surat Edaran Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Nomor HK.02.02/I/2845/2021 Tentang Batas Tarif Tertinggi Pemeriksaan Reserve Transcription Polymerase Chain Reaction (RT-PCR).

Baca juga : Polda Siap Amankan Rapat Penetapan Gubernur Kalsel

Dengan diturunkannya harga tes PCR, maka harga tes PCR di Indonesia termurah kedua setelah Vietnam di ASEAN. Di Vietnam harganya Rp 460 ribu, Malaysia Rp 510 ribu, Filipina Rp 437 ribu-Rp 1,5 juta, Singapura Rp 1,6 juta, sedangkan Thailand Rp 1,3 juta-Rp 2,8 juta.

Dirjen Pelayanan Kesehatan Kemenkes, Prof. Abdul Kadir mengatakan, penurunan harga tes PCR sudah melalui hasil evaluasi yang dilakukan bersama dengan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).

Meski harga PCR sudah turun, masih banyak yang kurang puas. Pasalnya, tarif Rp 495 ribu dinilai masih kemahalan buat rakyat. Mereka pun teriak minta tes PCR digratiskan.

Baca juga : Risma: Jangan Mau Dimintain Duit Kresek...

Teriakan bahkan datang dari beberapa kepala daerah. Misalnya, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.

Kang Emil -sapaan akrab Ridwan Kamil- mendukung kebijakan pemerintah yang menurunkan tarif PCR. Menurut dia, seharusnya tarif tes PCR tak membebani masyarakat.

“Intinya saya mah kalau bisa gratis ya gratis, tapi jangan membebani rakyat. Di India saja bisa murah di bawah Rp 100 ribu, kenapa kita kemarin-kemarin bisa Rp 900 ribu-Rp 1 juta,” ujar Emil di Kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Barat, Kota Bandung, kemarin.

Baca juga : Naik Heli, Polda Sumut Sebar Ribuan Brosur PPKM Darurat

Permintaan yang sama juga datang dari Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi. Eks Pangkostrad itu mengatakan, harga baru tes PCR tetap membebani rakyat. “Saya maunya malah gratis. Bukan turun,” pintanya, kemarin.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.