Dark/Light Mode

Penyidik Nonaktifnya Sebut Harun Masiku Ada Di Indonesia, KPK: Laporkan!

Senin, 6 September 2021 12:40 WIB
Harun Masiku. (Foto: Ist)
Harun Masiku. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Penyidik nonaktif Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Ronald Sinyal menyebut, buronan Harun Masiku masih di Indonesia pada Agustus 2021. Komisi antirasuah pun meminta Ronald melapor jika mengetahui lokasi Harun.

"Kami minta kepada pihak manapun yang betul-betul tahu keberadaannya saat ini, untuk segera lapor kepada KPK maupun aparat penegak hukum lain, supaya segera ditindaklanjuti," ujar Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri lewat pesan singkat, Senin (6/9). K

Baca juga : Eks Penyidik KPK Bakal Segera Disidang Di Pengadilan Tipikor Jakarta

KPK menyayangkan sikap Ronald yang malah memberikan informasi soal keberadaan Harun ke media massa. Soalnya, informasi Ronald bakal sia-sia jika tidak dilaporkan ke komisi pimpinan Firli Bahuri cs itu.

"Bukan justru meniupkan isu yang berpotensi jadi polemik dan kontraproduktif dalam upaya penangkapan daftar pencarian orang (DPO) dimaksud," sesalnya.

Baca juga : Vaksinasi Dosis Kedua, Indonesia Kejar Jerman

Ali menegaskan, pihaknya masih mencari Harun. Dia pun meminta masyarakat bersabar. KPK berjanji akan menangkap Harun secepatnya. Nama Harun sendiri sudah dimasukkan dalam daftar red notice pada Mei lalu.

"KPK masih terus bekerja serius dan meminta bantuan ke berbagai institusi di dalam maupun luar negeri untuk mempercepat pencariannya," tandas Ali.

Baca juga : Tuntaskan Kemiskinan Ekstrem, Gus Halim Koordinasi Dengan 4 Provinsi Di Indonesia Timur

Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK Karyoto mengungkapkan, komisinya sempat mendapat informasi mengenai keberadaan Harun. Namun, kondisi pandemi Covid-19 membuat rencana penangkapan urung dilaksanakan. 

Sebelumnya, penyidik KPK nonaktif Ronald Sinyal mengungkapkan, buron kasus dugaan suap penetapan pergantian antarwaktu (PAW) anggota DPR RI 2019-2024 Harun Masiku, berada di Indonesia pada bulan Agustus 2021. "Info yang saya punya Agustus kemarin masih di Indonesia," ujar Ronald saat dihubungi, Minggu (5/9).
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.