Dark/Light Mode

Heboh “Kemenag Hadiah Untuk NU”

Yaqut Disentil PBNU, Haedar Nulis Artikel “Negara Milik Semua”

Senin, 25 Oktober 2021 08:59 WIB
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas (Foto: Dok. Kemenag)
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas (Foto: Dok. Kemenag)

 Sebelumnya 
Kader muda Persis, Latif Awaludin, ikutan mengkritik Yaqut. Kata dia, omongan Yaqut itu, selain memecah belah juga ahistoris. Menurut Latif, jika melihat sejarah, justru keberadaan Kementerian Agama diusulkan kelompok Islam modernis. Terutama dari kalangan Muhammadiyah. Hal itu terbukti dengan Menteri Agama pertama yang dijabat HM Rasyidi. "Beliau tokoh Islam modernis lulusan dari Al-Azhar, dan tokoh Muhammadiyah," kata Latif, kemarin.

Latif menegaskan, Kementerian Agama merupakan bentuk kompromi sistem negara, perdebatan antara Indonesia sekuler dan negara agama. Kementerian Agama sebagai jaminan kepentingan umat Islam. Jadi, bukan hadiah untuk kelompok tertentu, melainkan komitmen bahwa Indonesia bukan negara sekuler.

Baca juga : Gus Yaqut Disenggol Tokoh Muhammadiyah

“Maka, kalau ada yang mengklaim bahwa Kemenag adalah khusus untuk NU, itulah pernyataan yang tidak tahu sejarah,” tuturnya.

Internal NU juga tidak setuju dengan omongan Yaqut. Sekjen PBNU, Helmy Faishal Zaini menyatakan, pernyataan Yaqut itu tidak pas. Dia pun memastikan, pernyataan Yaqut bersifat pribadi, tidak mewakili NU.

Baca juga : Askrindo Salurkan Bantuan Mobil Pintar

"Omongan ini tidak pas dan kurang bijaksana dalam perspektif membangun spirit kenegarawanan. Kemenag adalah hadiah negara untuk semua agama, bukan hanya untuk NU atau hanya untuk umat Islam," kata Helmy, dalam keterangan tertulis, kemarin.

Helmy menyampaikan, NU memang punya peran penting dalam penghapusan tujuh kata dalam Piagam Jakarta saat dituangkan ke Pancasila. Namun, hal itu tak membuat NU menjadi lebih istimewa di pemerintahan. [BCG]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.