Dark/Light Mode

Di Saat Pandemi, Rapat Di Hotel Mewah

KPK Terpapar Virus DPR

Jumat, 29 Oktober 2021 08:58 WIB
Ketua KPK Firli Bahuri bersama pimpinan dan pegawai KPK saat rapat kerja di Hotel Sheraton Mustika, Yogyakarta. (Foto: Humas KPK)
Ketua KPK Firli Bahuri bersama pimpinan dan pegawai KPK saat rapat kerja di Hotel Sheraton Mustika, Yogyakarta. (Foto: Humas KPK)

RM.id  Rakyat Merdeka - Biasanya, berita urusan rapat mewah di hotel dilakukan para anggota DPR. Tapi kemarin, berita seperti ini justru datang dari markas KPK. Apakah KPK mulai terpapar virus DPR? Entah lah...

Sejak Rabu (27/10) sampai hari ini, KPK punya gawean di luar kota. Tepatnya di Yogyakarta. Acaranya: bukan OTT, tapi menggelar rapat kerja membahas organisasi dan tata kelola, disingkat Ortaka. Rapat digelar di Hotel Sheraton Mustika, Yogyakarta. Ini hotel bintang lima yang ada di kota gudeg tersebut.

Selain rapat, KPK juga menggelar Fun Game & Team Work Lomba Kreasi Tumpeng, hiburan musik, stand up comedy, hingga sepeda santai. Sepeda santai ini direncanakan start di Mapolsek Ngemplak menuju Warung Kopi Klotok Kali Urang Yogyakarta.

Baca juga : Pasca Pandemi, Dow Perkuat dan Terapkan Program Ekonomi Hijau

Rapat ini dihadiri Pimpinan KPK, Sekjen, seluruh Deputi, seluruh Direktur pada Deputi Penindakan dan Eksekusi, Kepala Biro SDM, Biro Keuangan, Biro Hukum dan Direktur Manajemen Informasi, Kepala Pusrenstra beserta seluruh staf, dan yang lainnya. Agendanya meliputi rapat evaluasi kinerja/rapat tinjauan kinerja (REK/RTK) tahunan, evaluasi dan perumusan regulasi pasca alih status pegawai KPK menjadi ASN, dan pembaharuan struktur kelembagaan.

Sekjen KPK, Cahya Hardianto Harefa menyatakan, rapat ini sebenarnya sudah direncanakan sejak lama. Karena ada pandemi, baru bisa dilaksanakan sekarang. "Rapat intensif yang digelar di Yogyakarta ini telah diagendakan jauh-jauh hari, namun harus tertunda karena kondisi pandemi dan baru bisa dilaksanakan saat ini," kata Cahya, dalam keterangannya, Rabu (27/10).

Rapat tersebut melibatkan pimpinan dan jajaran pejabat struktural. Tujuannya guna memfinalisasi rumusan penyesuaian aturan dan struktur organisasi KPK sesuai kedudukan baru. Juga untuk harmonisasi guna menindaklanjuti amanah Undang-Undang Nomor 19/2019 tentang KPK.

Baca juga : Di Tengah Pandemi, Bandara Soedirman Tetap Jaga Konektivitas Penerbangan

"Pascapelantikan peralihan status pegawai KPK menjadi ASN tersebut, kami kemudian perlu melakukan harmonisasi regulasi dan penyempurnaan struktur organisasi guna mendukung pelaksanaan tugas di fungsi KPK sesuai Undang-Undang tersebut," ujarnya.

Namun, maksud baik KPK ini menuai kritik. Mantan penyidik KPK, Novel Baswedan menilai, rapat kerja di luar kota pada masa pandemi menunjukkan ketidakpekaan pimpinan KPK dalam menggunakan anggaran negara. "Etis nggak sih? Di tengah pandemi dan kesulitan mengadakan acara begini?" sentil Novel dalam akun Twitter @nazaqistsha, kemarin.

Novel menyebut, baru kali ini KPK mengadakan acara yang agendanya cenderung holiday. Padahal, di Gedung KPK banyak ruangan yang cukup luas untuk mengadakan rapat. "KPK banyak ruang rapat besar yang memadai untuk rapat koordinasi. Baru kali ini KPK adakan acara di lokasi yang jauh (Jogja) dan di hotel bintang 5. Acaranya juga lebih ke tamasya," tambahnya.

Baca juga : DKI Salip Jatim, Pembina KONI: Anies Membawa Spirit Untuk Atlet

Mantan Ketua KPK, Abraham Samad membenarkan pengakuan Novel. Samad bercerita, semasa kepemimpinannya, KPK tidak pernah menyelenggarakan raker di luar daerah. Sebab, hal itu tidak sesuai dengan budaya integritas KPK. “Kalau sekarang KPK-nya juga (raker) di hotel bintang 5, berarti fungsi KPK dalam mempertahankan budaya integritas jadi hilang,” tegas Samad.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.