Dark/Light Mode

Status Corona

Tamat Atau Lanjut Ada Di Tangan WHO

Senin, 1 November 2021 07:30 WIB
Ilustrasi Covid-19. (Foto: Istimewa)
Ilustrasi Covid-19. (Foto: Istimewa)

 Sebelumnya 
Hal senada disampaikan epidemiolog Griffith University Australia, Dicky Budiman. Kata dia, berdasarkan regulasi kesehatan internasional, selesai atau tidaknya status pandemi ada di tangan WHO. Indonesia, sebagai negara anggota WHO, terikat dengan status pandemi tersebut. "Kapan berakhirnya, ya tunggu keputusan resmi WHO," kata Dicky.

Dicky lalu menceritakan sejumlah kasus pandemi yang pernah ditetapkan WHO. Sebelum menetapkan pandemi Corona, organisasi kesehatan yang bermarkas di Jenewa, Swiss, itu juga pernah menetapkan status pandemi pada 2009. Yaitu saat merebak virus H1N1 atau flu babi. Status tersebut dicabut WHO setahun kemudian.

Baca juga : Lain Di Atas, Lain Di Bawah

Sebelum itu, atau 100 tahun silam, terjadi pandemi Flu Spanyol. Pandemi ini diperkirakan bertahan hingga 3 tahun.

Jadi, kapan WHO akan mencabut status pandemi Corona? Kata Dicky, jika Corona sudah bisa dikendalikan. Atau paling tidak idealnya, 2 benua sudah mulai menentukan batasan jumlah kasus yang bisa ditoleransi, kasus infeksi dan kematian harian. Infeksi harian tidak boleh lebih dari 2.000 kasus, sementara kasus kematian harian minimal 50, paling banyak 100 kasus.

Baca juga : Napoli Vs Bologna, Lanjutkan Tradisi Kemenangan

Ketua Bidang Data dan Teknologi Informasi Satgas Covid-19, Dewi Nur Aisyah menerangkan, Pemerintah terus melakukan berbagai upaya agar status pandemi bisa turun ke level endemi. Salah satu caranya ialah dengan memperkuat ketahanan kesehatan masyarakat.

"Jadi, bukan menyelesaikan permasalahan Corona saja, tapi juga mempersiapkan tantangan-tantangan penyakit baru menular lainnya," kata Dewi, dalam siaran langsung di kanal YouTube FNM Society, kemarin.

Baca juga : Kasus Corona Turun, KSSK Sebut Kondisi Keuangan Triwulan III Normal

Dewi mengatakan, ada beberapa cara untuk membangun ketahanan kesehatan masyarakat. Salah satunya, perubahan perilaku seperti menerapkan protokol kesehatan ketat.

Saat ini, Pemerintah juga tengah mempercepat kekebalan komunal atau herd immunity dengan terus menggencarkan vaksinasi secara menyeluruh. Penguatan kapasitas dan infrastruktur seperti rumah sakit dan juga isolasi terpusat (isoter) juga menjadi perhatian pemerintah. [BCG]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.