Dark/Light Mode

Kepala BPOM Baru Paham Plastik Mengandung BPA

Selasa, 9 November 2021 21:17 WIB
Kepala BPOM Penny K Lukito (Foto: Antara)
Kepala BPOM Penny K Lukito (Foto: Antara)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kemasan plastik berbahan polycarbonate (PC) sudah puluhan tahun digunakan secara aman dalam industri makanan dan minuman di Indonesia. Penggunaannya diatur dalam Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Nomor 20 tahun 2019.

Namun, akhir-akhir ini ramai isu soal kemasan berbahan PC berpotensi mengandung Bisfenol A (BPA). Isu yang baru ini membuat Kepala BPOM Penny K Lukito juga mengaku baru paham dan belajar bahwa plastik berbahan PC berpotensi mengandung BPA.

Baca juga : Kemenpora Gelar Bimtek Bantuan Sarana Olahraga Di Ruang Publik

Hal itu diucapkan Penny dalam Rapat Kerja dengan Komisi IX DPR saat membahas masalah ketersediaan vaksin, di Senayan, Senin (8/11). Ketika itu, Penny menjawab pertanyaan Anggota Komisi X DPR Arzeti Bilbina, yang menyelipkan pertanyaan tentang BPA di dalam pembahasan mengenai vaksin Covid-19.

"Saya juga baru paham, belajar Bu. Bahwa plastik polycarbonate itulah baru yang ada potensi mengandung BPA," ungkap Penny. "Kalau yang seperti ini, sudah jelas di dalam proses produksinya tidak mengandung BPA," lanjutnya, dengan menunjukkan botol air mineral di mejanya.

Baca juga : KPK Perpanjang Penahanan Bupati Kuansing Andi Putra

Untuk meningkatkan rasa aman di masyarakat, maka BPOM berencana membuat pelabelakan untuk kemasan makanan dan minuman. Produk-produk itu dibolehkan menyebutkan BPA free dikemasannya. Tapi, tentu dengan hasil uji laboratorium yang membuktikan kemasan yang digunakan benar-benar bebas BPA.

"Yang mengandung PC, harus membuktikan dulu bahwa ada hasil uji lab-nya. Baru bisa mencantumkan bebas BPA. Atau kalau tidak, berarti mengandung BPA," terangnya.

Baca juga : Dana Partai Politik Cuma Bebani APBN

Pakar plastik, pakar kesehatan, dan keamanan pangan, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) dan pengusaha sudah bicara soal potensi risiko dampak ekonomi dan sosial dari kebijakan pelabelan makanan minuman yang berpotensi terdapat migrasi BPA dari kemasan. Tapi, Penny tetap akan melakukan pelabelan itu.

“Nanti ada upaya untuk pelabelan dari kemasan-kemasan tersebut. Bisa jadi nanti ada label bebas BPA,” imbuhnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.