Dark/Light Mode

Kisah Penyenludup dan Menteri Susi

Minggu, 28 Juli 2019 03:01 WIB
Ngopi - Kisah Penyenludup dan Menteri Susi
Catatan :
SARIF HIDAYAT

RM.id  Rakyat Merdeka - Dua hari lalu. Di sebuah bengkel di Bekasi.  Saya berkenalan dengan seseorang bernama AR. Berusia sekitar 50-an. Saya dan dia sama-sama konsumen bengkel.  Mula-mula kami berbincang soal spart-part mobil.  Lama-lama mengalir ke soal pengalaman hidup. Lelaki paru baya itu mengaku memiliki masa lalu yang kelam. Dia mantan penyeludup kendaraan mewah. Bukan penyeludup ecek-ecek. Tapi berskala besar.

AR membeli mobil di negeri Tetangga. Mobil mewah bekas yang sudah direvarasi menjadi baru. Di Jakarta dijual dengan harga baru.  Untungnya berkali-kali lipat. Di dalam negeri, AR bekerja sama dengan seorang oknum pejabat. Berkat beking oknum pejabat itu, mobil dan motor mewah seludupannya tidak pernah mengalami hambatan ke luar dari pelabuhan. Lancar jaya.

Baca juga : Kementan Gagalkan Upaya Penyelundupan Burung dari Filipina

Sekarang AR sudah insyaf. Tak mau lagi cari uang dengan cara melanggar hukum. Kisah awal tobatnya terjadi saat  melayat oknum pejabat yang jadi beking-nya. Dia shock melihat mayat oknum pejabat itu hitam seperti terbakar. Padahal kulit aslinya tidak hitam.  Di matanya, perubahan warha kulit oknum pejabat itu janggal. Karena, jika pun karena penyakit diyakininya tidak akan sehitam itu. Pikiran ngelaturnya, oknum pejabat itu sudah dibakar duluan, merasakan panasnya api neraka di dunia sebelum masuk liang kubur.

Sejak itu AR dihantui rasa bersalah. Dia kerap teringat masa-masa sering memberikan suap. Yang paling terngiang-ngiang dibenaknya, momen memberikan gratifikasi gigolo. Oknum pejabat itu penyuka sesama jenis. Sang oknum pejabat itu sangat berterima kasih karena diberikan lelaki tampan terkenal. AR tidak mau menyebutkan namanya karena figur itu masih eksis di ruang publik.

Baca juga : Eks Peneluh Jual Beras

AR sekarang berprofesi jual beli spart part. Dia merasa kini hidupnya lebih tenang walau pendapatannya tidak seberapa.

Kisah AR hanya satu dari banyaknya praktik penyeludupan di negeri ini yang belum terkuak. Misalnya saja penyeludupan telepon selular. Saya tahu itu karena barang-barang itu telanjang mata dijual bebas. Bahkan, di pusat perbelanjaan dan gerai online. Pernah disidak pemerintah sesekali.  

Baca juga : Neymar Jr Belum Ada Yang Menawar

Tapi setelah itu tidak kelihatan kabarnya. Kalau dicermati hati-hati, kok rasanya,  pejabat kita galak dan konsiten melawan praktik perdagangan gelap, baru Ibu Susi Pudjiastuti saja, Menteri

Kelautan dan Perikanan. Tapi tak apalah. Sebentar lagi ada momen pembentukan kabinet baru. Kita doakan saja Presiden Jokowi mempertahankan Ibu Susi. Dan merekrut menteri baru seberani pemilik Susi Air itu lebih banyak. Jika perlu sebanyak, banyak, banyak, banyaknya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.