Dark/Light Mode

Curcolan Si Driver

Minggu, 3 Februari 2019 07:28 WIB
Ngopi - Curcolan Si Driver
Catatan :
ESTI FITRIA WULANDARI

RM.id  Rakyat Merdeka - Terakhir menginjakkan kaki di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur sekitar 1985. Waktu itu ayah mengajukan cuti besar selama sebulan, demi mengajak keluarganya liburan ke Bali. Perjalanan lewat darat ditempuh nyaris selama 3 hari dari Prabumulih, yang berjarak tiga jam dari Palembang ke Bali.

Tentunya perjalanan tersebut harus melewati Banyuwangi dulu sebelum menyeberang ke Pulau Dewata. Nah, kebetulan saya diberi kesempatan lagi pekan lalu ke Banyuwangi.

Baca juga : Ramalan Serem

Wow, meski ingatan saya samar-samar tentang Banyuwangi, yang dulu lebih banyak hutan dan sawah ketimbang bangunan, sekarang sungguh beda. Jalanannya mulus. Lebar pula untuk ukuran daerah. Banyak restoran dan tempat nongkrong anak muda, layaknya kota-kota besar.

Menurut cerita driver yang mengantar kami, perubahan besar Banyuwangi terjadi saat jabatan Bupati dipegang Abdullah Azwar Anas, awal 2016. Jalan-jalan diperbesar. Pariwisata dan UMKM pun berkembang pesat. Banyak yang sukses menembus pasar global.

Baca juga : Shampo

Si driver lalu membanggakan bandaranya yang baru direnovasi. Bangunan itu didominasi kayu pada atap dan lantainya. Kolam ikan koi berhasil memberi kesan natural pada Bandar Udara Banyuwangi. Tak lupa ia bilang, kalau bandara mungil itu sudah ada rute internasionalnya ke Kuala Lumpur, Malaysia. Dan denger-denger, mulai Maret, bandara itu juga akan melayani rute ke China.

Informasi ini ia dapat dari temennya, yang menjadi pegawai Angkasa Pura II, pengelola Bandar Udara Banyuwangi. Dari sini kegelisahannya mulai tampak. Sebagai driver yang memiliki jam terbang tinggi, ia melihat betul bagaimana ulah wisman asal China. Baik itu di lokasi pariwisata sekitaran Banyuwangi maupun Bali. Maklum, jarak antara Banyuwangi dan Bali hanya sepelemparan batu. Ia bilang, wisman China jorok, sering menyampah di Kawah Ijen, lokasi wisata yang sedang naik daun belakangan ini.

Baca juga : Om, Mau Cewek Nggak Om...?”

Sebenarnya, bukan soal kebersihan yang paling dia khawatirkan. Secara penduduk lokal juga nggak bersih-bersih amat kelakuannya, hehe.. Ternyata, dia mencemaskan praktik Zero Dolar Tour wisman China, bakal merajalela juga di Banyuwangi, seperti yang terjadi di Bali.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.