Dark/Light Mode

Berubahnya Pembeli Sembako di Pasar

Senin, 30 Maret 2020 02:35 WIB
Ngopi - Berubahnya Pembeli Sembako di Pasar
Catatan :
Redaktur

RM.id  Rakyat Merdeka - Batasan pembelian beberapa jenis sembako di super market cukup efektif. Dari yang sebelumnya orang-orang berduit bisa memborong isi supermarket karena khawatir terjadi lockdown, sekarang mereka harus gigit jari.

Misalkan gula pasir, sekarang ditetapkan maksimal 2 kilogram per orang setiap harinya. Ini memang kelihatan kebijakan sederhana. Tapi, di awal bulan Maret lalu, kelangkaan gula pasir sangat berasa dan akhirnya kenaikan harga yang dirasakan masyarakat.

Saat itu, gula pasir jenis curah di agen-agen yang biasa dijual Rp 650 ribu per 50 kg, tiba-tiba langsung naik menjadi Rp 730 ribu per 50 kg. Tentu kenaikan harga ini berpengaruh ke harga lainnya. Mengingat gula pasir adalah bahan pokok untuk membuat makanan maupun minuman.

Baca juga : Libur Sekolah dan Kerepotannya

Kenaikan harga ini tak bisa dikecualikan dari panic buying di kalangan masyarakat terhadap virus Corona. Pemerintah merespons ini. Dengan membatasi jumlah beberapa jenis sembako.

Kepanikan ini sedikit membuat heboh. Misalnya saja, di pusat grosir sembako di wilayah Kemayoran, Jakarta Pusat. Selama ini, yang biasanya datang ke situ adalah pemilik warung kelontong. Gaya pakaiannya sangat khas, kaos oblong dan celana jeans. Ditambah tas selempang kecil. Produknya yang dibeli beragam dan banyak.

Namun, sejak ada virus Corona, pengunjungnya sangat berbeda. Gaya pakaiannya necis. Mobil mewah pun memenuhi tempat parkir. Mereka hanya membeli produk untuk kebutuhan sehari-hari, misalnya beras, gula, minyak dan mie instan. Pastinya jumlahnya sangat banyak. Semakin banyak uangnya, semakin banyak juga barang yang dibeli. Karena sebelum-sebelumnya tak ada pembatasan.

Baca juga : Anak Libur Sekolah Malah Bikin Pusing

Kembali ke soal gula, barang ini sempat langka di tempat grosir ini. Terakhir kali sebelum langka, saya lihat ada beberapa orang memborong gula 3 sampai 5 troli. Mereka memborong segala sesuatu yang mereka anggap penting. Sehingga stok selalu habis. Akhirnya, kelangkaan pun terjadi. 

Mudah-mudahan dengan kebijakan pembatasan pembelian sembako, bisa mengatur distribusi sembako di Tanah Air. Karena, jika sembako dikuasai pihak tertentu, yang akan dirugikan adalah rakyat kecil. Karena harus membeli sembako dengan harga yang lebih mahal.

Nana Maulana, Wartawan Rakyat Merdeka

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.