Dark/Light Mode

Cipayung Plus Bertemu Menteri Investasi

Bamsoet Ajak Kalangan Muda Ikut Aktif Gerakkan Ekonomi

Minggu, 23 Januari 2022 07:10 WIB
Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Bambang Soesatyo (kanan) saat bertemu Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia di Kantor Kementerian BKPM, Jakarta, Sabtu, (22/1/2021). (Foto: Facaebook Bambang Soesatyo)
Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Bambang Soesatyo (kanan) saat bertemu Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia di Kantor Kementerian BKPM, Jakarta, Sabtu, (22/1/2021). (Foto: Facaebook Bambang Soesatyo)

 Sebelumnya 
Kelompok Cipayung Plus yang hadir antara lain Ketua Umum GMKI Jefri Gultom, Ketua Umum PB HMI Raihan Ariatama, Ketua Umum PB PMII Abdullah Syukri, Ketua Umum PP PMKRI Benediktus Papa. Lalu, Ketua Umum PP HIKMAH BUDHI Wiryawan, Ketua Umum PP KAMMI Zaky Ahmad Rifai, Ketua Umum HIMA PERSIS Iqbal Muh Dzilal, Ketua Umum PII Rafani Tuahuns, Ketua Umum LMND Muhammad Asrul, Ketua Umum KMHDI Yoga, dan Sekjen IMM Zaky Nugraha.

Ketua DPR ke-20 menjelaskan, Presiden Jokowi telah melakukan terobosan progresif dalam sejarah bangsa dengan mencabut 2.078 izin usaha tambang, 192 sektor kehutanan seluas 3.126.439 hektare, serta hak guna usaha (HGU) perkebunan yang ditelantarkan seluas 34,448 hektare. Hal ini menunjukkan banyaknya peluang usaha yang bisa digarap dari berbagai izin usaha yang sudah dicabut lantaran tidak dimanfaatkan dengan baik.

Baca juga : Kalau Masih Mau Hidup Ikuti Aturan Pemerintah

Mahasiswa sebagai kaum terpelajar, lanjutnya, harus bisa merumuskan program usaha yang baik dalam pemanfaatan hutan dan sumber daya alam untuk kemakmuran rakyat.

“Tidak perlu membuat korporasi atau perusahaan besar, kalangan mahasiswa bisa memulainya dengan membentuk koperasi, UMKM, maupun kelompok usaha bersama,” jelas Bamsoet.

Baca juga : Bamsoet Ajak Harvey Malaiholo Sosialisasi 4 Pilar Dengan Kreatif Dan Inovatif

Kepala Badan Hubungan Penegakan Hukum, Keamanan dan Pertahanan KADIN Indonesia ini menerangkan, Indonesia tercatat masih memiliki tingkat kewirausahaan yang rendah. Menurut Kementerian Koperasi dan UKM, tingkat kewirausahaan di Indonesia pada tahun 2020 baru mencapai 3,5 persen dari jumlah penduduk Indonesia.

Angka tersebut, sambung dia, lebih rendah dibandingkan negara tetangga, seperti Malaysia yang mampu mencapai 5 persen dan Singapura 7 persen. Sementara negara Asia lainnya, seperti China mencapai 10 persen dan Jepang dengan 11 persen.

Baca juga : BI: Surplus Neraca Perdagangan Jaga Ketahanan Ekonomi

Dengan terlibat aktif di berbagai kegiatan kewirausahaan, lanjutnya, mahasiswa telah turut menyiapkan masa depan yang cerah bagi Indonesia.

“Ketika lulus kuliah, mereka akan lebih matang untuk menghadapi perekonomian global. Sekaligus siap mewujudkan kedaulatan ekonomi melalui berbagai kegiatan usaha yang semakin maju dan berkembang,” tandasnya. [ONI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.