Dark/Light Mode

Di Hadapan Ribuan Muslimat NU, Puan Beberkan Trilogi Ukhuwah

Kamis, 3 Maret 2022 20:50 WIB
Ketua DPR Puan Maharani (Foto: Dok. DPR)
Ketua DPR Puan Maharani (Foto: Dok. DPR)

 Sebelumnya 
Menurut perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua DPR itu, hubungan harmonis serta kedekatan antara kaum nasionalis dan golongan Islam inilah yang menjadi salah satu faktor penting tegaknya Indonesia. Terutama, di tengah banyaknya upaya mempertentangkan antara agama dan negara, antara golongan Islam dan golongan nasionalis. Bahkan adanya upaya-upaya mempertentangkan negara Pancasila dengan negara khilafah.

“Sebagai kader NU, para Muslimat NU tentu tidak akan termakan upaya adu domba tersebut. Kader-kader Muslimat NU pasti memegang teguh ajaran tokoh NU, KH. Ahmad Siddiq,” ucapnya.

“Bahwa trilogi Ukhuwah, yakni Ukhuwah Islamiah (persaudaraan sesama umat Islam), Ukhuwah Wathaniyah (persaudaraan dalam ikatan kebangsaan), dan Ukhuwah Basyariyah (persaudaraan sesama umat manusia) adalah pedoman hidup berbangsa dan bernegara kita sesuai dengan nilai-nilai Pancasila,” sambungnya.

Baca juga : Kunjungi Ponpes Darut Thayibah, Puan Disambut 1.500 Muslimat NU

Di sisi lain, lanjut Puan, para santri harus bersyukur karena Indonesia sangat perhatian terhadap dunia pendidikan pesantren. Hal itu dapat terlihat dari banyaknya alumni pendidikan pesantren yang telah berkiprah di berbagai bidang pengabdian bangsa dan negara.

Kementerian Agama mencatat, kini terdapat 26.973 ponpes tersebar di seluruh provinsi di Indonesia pada 2020. Sementara itu, berdasarkan data Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, jumlah pesantren di Indonesia pada Triwulan I 2021 ada sebanyak 31.385 ponpes dengan jumlah santri sekitar 4,29 juta orang.

“Kita juga patut bersyukur, indonesia sudah memiliki UU Nomor 18/2019 tentang Pesantren. Presiden Joko Widodo telah menandatangani Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 82/2021 tentang Pendanaan Penyelenggaraan Pesantren,” sebut politisi berusia 48 tahun itu. 

Baca juga : Ketua DPR Minta TNI-Polri Kawal Pemulihan Ekonomi & Sosial

Puan menerangkan, dana tersebut bersifat abadi untuk menjamin keberlangsungan pengembangan pendidikan pesantren yang bersumber, dan merupakan bagian dari dana abadi pendidikan. “Presiden RI Joko Widodo yang juga kader PDI Perjuangan, ketika terpilih menjadi Presiden, pada 22 Oktober 2015 secara resmi mengeluarkan Keppres Nomor 22/2015 yang menetapkan 22 Oktober sebagai Hari Santri Nasional,” tuturnya.

Tanggal 22 Oktober merujuk pada peristiwa bersejarah, yaitu diserukannya Resolusi Jihad oleh pahlawan nasional yang juga tokoh besar NU, KH Hasyim Asy'ari pada 22 Oktober 1945. “Saya datang juga sebagai kader PDI perjuangan. Kalau hubungan NU dan PDIP berjalan baik, insya Allah kita bisa bangun begara secara bergotong royong bersama elemen bangsa lainnya. Guyub seperti ini salah satu implementasi Pancasila,” tegas Puan.

Nyai Thayyibah berterima kasih atas kehadiran Puan. “Saya sangat gembira atas kedatangan Ibu Puan Maharani. Mudah-mudahan Allah memberi kemudahan semua langkah ibu,” ujar Nyai Thayyibah. Di akhir acara Puan memberikan bantuan uang tunai untuk 20 musala yang berada di sekitar Pondok Pesantren Daarut Thayibah. [UMM]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.