Dark/Light Mode

Kasus Corona Terus Turun, DPR Dorong PTM 100 Persen

Jumat, 18 Maret 2022 22:07 WIB
Wakil Ketua Komisi X DPR, Hetifah Sjaifudian. (Foto: ist)
Wakil Ketua Komisi X DPR, Hetifah Sjaifudian. (Foto: ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Wakil Ketua Komisi X DPR, Hetifah Sjaifudian menilai pemerintah sudah bisa menerapkan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 100 persen. Dia beralasan saat ini sudah tidak terjadi lonjakan kasus dan terjadi pelonggaran di beberapa tempat. 

"Jika melihat penyebaran Covid-19 yang semakin terkendali, juga mengamati berbagai pelonggaran kebijakan pariwisata yang sejauh ini tidak menimbulkan lonjakan Covid-19, saya rasa kita bisa kembali menerapkan PTM," ujar Hetifah kepada Rakyat Merdeka, Jumat (18/3/22).

Menurut dia, kebijakan tersebut bisa berdasarkan Surat Edaran (SE) Mendikbudristek Nomor 2 Tahun 2022. Yakni tentang Diskresi Pelaksanaan Keputusan Bersama Empat Menteri tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-19. 

Baca juga : Komisi X DPR Dorong PTM Bertahap

"SE tersebut menjelaskan bahwa PTM dapat dilaksanakan dengan kapasitas anak didik 100 persen bagi daerah PPKM level 1 dengan vaksinasi tinggi," lanjut Politisi Partai Golkar ini. 

Sementara itu, kata Hetifah, bagi sekolah yang berada di wilayah PPKM level 2 juga memiliki aturan sendiri. Dia menjelaskan, aturan ini dengan vaksinasi di bawah 50 persen diizinkan PTM dengan kapasitas 50 persen. 

"Sebaiknya tidak langsung PTM 100 persen secara serentak, namun dilaksanakan secara bertahap. Karena bagaimanapun juga kesiapan setiap sekolah beragam. Walau Covid-19 sudah turun, tetap tidak boleh lengah," ujarnya. 

Baca juga : BOR Covid Nasional Terus Turun, Hari Ini Di Angka 17 Persen

Sebelumnya, Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G) menilai pemerintah layak mempertimbangkan penerapan pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen secara bertahap. Berdasarkan temuan P2G, masih banyak sekolah yang melanggar ketentuan SKB Empat Menteri, khususnya terkait dengan protokol kesehatan (prokes). 

Koordinator Nasional P2G Satriawan Salim mengatakan, penerapan PTM 100 persen secara bertahap juga bisa diterapkan bila kasus harian Covid-19 konsisten menurun dan positivity rate (PR) menyentuh 5 persen. P2G meminta Pemerintah dan Pemda memperhitungkan, memetakan perkembangan kasus Covid-19 setidaknya dua minggu ke depan, sampai awal April.

"Termasuk mengamati tren kasus Covid-19 secara global, sebab cukup mencemaskan juga varian Delta-Omicron dan kasus ledakan kasus terbaru di Cina. Karena saling terkoneksi, misalnya dengan tingkat perjalanan wisata dari mancanegara ke Indonesia yang sudah dipermudah aturannya," jelas Satriawan dalam keterangan tertulis, Jumat (18/3). [NNM]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.