Dark/Light Mode

Di Depan 1.000 Mahasiswa

Basarah: Ayo Awasi & Kawal Spirit Reformasi!

Senin, 17 Desember 2018 11:49 WIB
Wakil Ketua MPR, Ahmad Basarah (tengah berpeci) saat menyerukan pada mahasiswa dan para pemuda untuk melawan korupsi di Mojokerto, Jawa Timur, Sabtu (15/12). (Foto: Twitter MPR RI @mprgoid)
Wakil Ketua MPR, Ahmad Basarah (tengah berpeci) saat menyerukan pada mahasiswa dan para pemuda untuk melawan korupsi di Mojokerto, Jawa Timur, Sabtu (15/12). (Foto: Twitter MPR RI @mprgoid)

 Sebelumnya 
“Nasib dan masa depan bangsa berada di pundak pemuda Indonesia saat ini. Jauhkankah diri kalian semua dari bahaya narkoba agar kelak menjadi pemimpin yang berguna bagi bangsa dsn negara,” ucap penerima award anggota parlemen terbaik 2018 versi Majalah Men’s Obbsession itu. 

Pada bagian lain, Basarah menguraikan persoalan ekstrimisme agama yang tengah menunjukkan tren meningkat, khususnya di kalangan generasi muda. Imbauan tersebut bukan isapan jempol. Berbagai temuan lembaga survei menunjukkan ketertarikan generasi muda ter-hadap ideologi ekstrimisme agama. 

Baca juga : DPR Segera Revisi UU Perkawinan

“Pintu masuk menuju ekstrimisme agama adalah pikiran dan sikap intoleransi. Cara pandang demikian disebabkan dangkalnya pemahaman terhadap agama dan tipisnya semangat dan rasa nasionalisme mereka. 

Teks agama diterjemahkan secara kaku, tanpa melihat konteks dan asbabun nuzul serta asbabul wurudnya. Pola pemikiran semacam ini juga cenderung mengabaikan akar sosio-kultural bangsanya sendiri. Agar problem ekstrimisme agama tidak menjadi wabah yang semain akut, hulu penyebarannya harus dipotong,” terang Basarah.

Baca juga : Pelaporan Dana Desa Bikin Pusing Kepala

Kemajuan teknologi informasi, lanjut Basarah, memiliki andil dalam proses penyebaran benih-benih ekstrimisme agama. Sebaran paham ekstrimisme agama dapat dengan mudah ditemukan di dunia maya dan media sosial. Sehubungan den¬gan hal tersebut, tidak mengherankan jika Pemerintah pernah menutup aplikasi Telegram, lantaran di dalamnya berisi aplikasi petunjuk dan panduan merakit bom.

“Inilah masalah yang dihadapi generasi milenial saat ini. Pola pikir kebhinekaan dan moderat harus selalu ditanamkan sejak usia dini. Generasi muda harus memiliki benteng keagamaan dan kebangsaan yang kokoh agar tidak mudah terpengaruh paham ideologi asing, baik yang datang dari Barat maupun dari Timur, yang berpotensi memecah belah persatuan nasional,” tandasnya. [ONI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.