Dark/Light Mode

Indonesia-AS Terus Promosikan Nilai-nilai Demokrasi dan Pluralisme

Kamis, 1 Agustus 2019 20:37 WIB
Ketua DPR Bambang Soesatyo (keempat kanan) saat menerima delegasi House Democratic Partnership, United States House of Representatives (US HDP) di Ruang Kerja DPR, Jakarta, Rabu (31/7). (Foto: Humas DPR)
Ketua DPR Bambang Soesatyo (keempat kanan) saat menerima delegasi House Democratic Partnership, United States House of Representatives (US HDP) di Ruang Kerja DPR, Jakarta, Rabu (31/7). (Foto: Humas DPR)

 Sebelumnya 
Sebagai implementasinya, legislator Partai Golkar dari Dapil VII Jawa Tengah meliputi Kabupaten Purbalingga, Banjarnegara dan Kebumen ini menjelaskan, DPR telah mengembangkan aplikasi mobile DPR NOW yang mudah diunduh oleh siapa pun.

Perangkat digital ini dapat dimanfaatkan masyarakat, untuk menyampaikan aspirasi dan mengakses berbagai kinerja DPR.

Tak hanya itu. DPR juga menyediakan Ruang Pusat Informasi dan Penyiaran Parlemen, agar rakyat bisa mengawasi aktivitas kedewanan secara real time, detik per detik.

"DPR juga tengah mendorong penyempurnaan SILEG (Sistem Informasi Legislasi) sebagai perangkat informasi legislasi yang memudahkan siapa pun, untuk memonitor perkembangan pembahasan legislasi melalui skema tracking legislasi," jelas Bamsoet.

Baca juga : Komisi III DPR Dorong KejatiĀ NTT Bekerja ProfesionalĀ 

Wakil Ketua Umum KADIN Indonesia ini menuturkan, peran parlemen kedua negara sangat besar dalam mendorong pemerintah kedua negara untuk meningkatkan kerja sama ekonomi.

Karena itu, DPR menyambut positif keterlibatan investor AS dalam berbagai proyek pembangunan di Indonesia. Pada kuartal ke-3 tahun 2018, nilai investasi AS yang tersebar di 191 proyek tembus di angka 356,04 juta dolar AS.

"Dengan nilai total perdagangan kedua negara pada tahun 2018 mencapai 28,615 miliar dolar AS, masih banyak potensi perdagangan yang bisa dikembangkan," tutur Bamsoet.

Terkait isu militer dan pertahanan, Kepala Badan Bela Negara FKPPI ini memandang AS sebagai mitra strategis dalam modernisasi alutsista Tentara Nasional Indonesia (TNI), seperti yang tertuang dalam Minimum Essential Forces (MEF). Ini merupakan amanat pembangunan nasional bidang pertahanan keamanan, yang hendak dicapai di tahun 2024.

Baca juga : Jaga Kedaulatan Bangsa, Koopssus TNI Harus Siaga Tangkal Serangan di Dunia Maya

DPR berharap, dengan disahkannya National Defense Authorization Act (NDAA) oleh Senat Amerika pada Juni lalu, dan juga Countering America’s Adversaries through Sanction Act (CAATSA) pada Agustus 2017, tidak mempengaruhi hubungan pertahanan dan keamanan Indonesia dan AS. Khususnya, dalam hal pengadaan senjata.

"Tahun 2018, Indonesia dan Rusia menandatangani kontrak (imbal beli) 11 unit pesawat tempur Sukhoi (SU 35). Kami memandang pengadaan pesawat tempur tersebut sangat penting untuk keperluan pertahanan Indonesia, selain untuk menjaga stabilitas keamanan kawasan. Kami berharap, kerja sama pengadaan alat pertahanan juga dapat dilakukan dengan AS," tandas Bamsoet.

Tak hanya itu, Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila ini menambahkan, Parlemen Indonesia dan Amerika Serikat perlu memperluas cakupan kerja sama tidak hanya dalam aspek pemajuan perdagangan dan demokrasi saja, tetapi juga dalam penguatan legislasi untuk isu-isu spesifik seperti pemberantasan terorisme.

Sebagai Anggota Tidak Tetap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa 2019-2020, Indonesia ingin berbuat lebih banyak dalam mewujudkan perdamaian dunia.

Baca juga : Pesawat Airbus A220 Adakan Tour Demonstrasi dan Keliling Asia

"Kita perlu mewaspadai beragam upaya penyebaran sel-sel teror baru maupun penguatan paham radikalisme teror, termasuk melalui dunia digital dan juga kembalinya mereka yang terindikasi menjadi foreign terrorist fighter (FTF)," papar Bendahara Umum DPP Partai Golkar ini.

"Indonesia tegas mengutuk segala jenis kekerasan atas dasar agama apa pun, termasuk seperti yang dilakukan ISIS dan kelompok radikal serta ekstrim lainnya. Kami meyakini bahwa agama mana pun, termasuk Islam, selalu memajukan penguatan hubungan antar manusia dalam situasi yang mengedepankan perdamaian," pungkas Bamsoet. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.