Dark/Light Mode

Cegah Konflik Agraria Berulang

Tuntaskan Masalah Hak Tanah

Sabtu, 7 Oktober 2023 07:10 WIB
Wakil Ketua Komite I DPD Filep Wamafma. (Foto: Humas DPD RI)
Wakil Ketua Komite I DPD Filep Wamafma. (Foto: Humas DPD RI)

RM.id  Rakyat Merdeka - Senayan menyoroti berbagai konflik agraria yang marak terjadi dalam beberapa waktu belakangan ini. Berulangnya konflik agraria tersebut, salah satunya disebabkan lambannya Pemerintah menuntaskan persoalan Hak Guna Usaha (HGU).

Wakil Ketua Komite I DPD Filep Wamafma mengatakan, Pemerintah sangat lamban mengatasi konflik agraria.

“Mitigasi risiko Pemerintah ti­dak berjalan dengan baik. Padahal masalah HGU di daerah-daerah di Indonesia ini sudah berlarut-larut,” kata dia dalam keterangannya, kemarin.

Baca juga : Dugaan Korupsi Impor Gula, Kemendag Pastikan Siap Bantu Kejagung

Filep lalu mengungkap ha­sil pemeriksaan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang menemukan sekitar 8,3 juta hektare lahan HGU belum terpetakan. Hal ini menimbul­kan konflik vertikal. Kemudian ada 1.700-an sertifikat berma­salah.

Dia bilang, konfliknya terjadi karena pengukuran tanah HGU sebelumnya masih berdasarkan tanda alam, belum menggunakan sistem proyeksi TM-3. Juga karena terbitnya Surat Keputu­san (SK) Penetapan Kawasan Hutan dan Peraturan Daerah (Perda) Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW) kawasan hutan setelah HGU terbit.

Senator asal Papua Barat ini menilai, seharusnya analisis KPK itu dijadikan dasar untuk membuat kebijakan yang pro­rakyat. Sebagai wakil daerah, dirinya kerap menerima aspirasi dan keluhan dari masyarakat terkait masalah HGU tersebut.

Baca juga : Harga Beras Tinggi Picu Kenaikan Inflasi Jakarta Pada September

“Saya meminta Pemerintah segera tuntaskan persoalan HGU dan persoalan tanah telantar, agar tidak menciptakan konflik antara Pemerintah dan masyara­kat,” saran Filep.

Filep juga menyoroti konflik agraria yang muncul dari kebi­jakan investasi. Meskipun HGU berkaitan dengan investasi, namun investasi tidak boleh meniadakan perlindungan dan pengayoman pada masyarakat.

“Investasi itu penting tetapi jauh lebih penting bagaimana warga negara diberikan jaminan dan perlindungan oleh negara,” tegasnya.

Baca juga : Menteri Bahlil Sudah Sat-Set

Sebagai solusi atas permasala­han ini, Filep meminta Pemerin­tah segera mengambil kebijakan taktis. Tertibkan HGU yang telantar.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.