Dark/Light Mode

Peringati Hubungan Diplomatik Indonesia-Iran Ke-70

Ketua DPD RI Dorong Perluasan Kerjasama Ekonomi Kedua Negara

Jumat, 19 Juni 2020 07:54 WIB
Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti (kanan) berdialog dengan Duta Besar Republik Islam Iran Mohammad Khoush Heikal Azad saat berkunjung ke Kantor DPD RI, Kompleks Parlemen, Jakarta, kemarin. (Foto: Dok. DPD)
Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti (kanan) berdialog dengan Duta Besar Republik Islam Iran Mohammad Khoush Heikal Azad saat berkunjung ke Kantor DPD RI, Kompleks Parlemen, Jakarta, kemarin. (Foto: Dok. DPD)

 Sebelumnya 
“Peluang untuk meningkatkan hubungan kedua negara di berbagai bidang masih terbuka lebar, khususnya bisnis dan perdagangan yang melibatkan pelaku UMKM di berbagai daerah. Selain itu, kita juga bisa meperluas hubungan antar perguruan tinggi untuk melakukan berbagai riset ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek), serta hubungan sosial-budaya antar pemuka agama kedua negara,” jelas Senator dari Provinsi Jawa Timur (Jatim) ini.

Tak lupa, La Nyalla juga menanyakan tentang situasi kekinian di negara tersebut. Merespon pertanyaan itu, Duta Besar (Dubes) Republik Islam Iran, Mohammad Khoush Heikal Azad menceritakan tentang tekanan Amerika Serikat (AS) terhadap negaranya.

Menurutnya, sudah 41 tahun Iran hidup dalam tekanan, namun bisa bertahan dan menjalin hubungan baik dengan negara-negara berpenduduk mayoritas muslim, seperti Indonesia dan Malaysia.

Baca juga : Pemerintah Pusat dan Pemda Harus Persiapkan Matang Pelaksanaan New Normal

Dubes Azad juga mengeluhkan tersendatnya permintaan bantuan dari Republik Islam Iran ke Dana Moneter Internasional (IMF) sebesar 5 miliar dolar AS akibat adanya tekanan dari Amerika. Namun begitu, ia meyakini Iran dapat menga-tasi persoalan tersebu dengan meningkatkan dan memperluas hubungan dengan negara-negara berpenduduk mayoritas Islam, seperti Indonesia.

“Dalam rangka itu, mewakili pemerintah Iran, saya berharap, maskapai penerbangan Iran, Mahan Air, dapat terbang ke Indonesia setiap minggu, seperti yang dilakukannya di Malaysia, China, dan Thailand. Kami sudah membicarakan hal ini dengan Menteri Perhubungan Indonesia, saat ini kami masih menunggu persetujuan dari pihak Indonesia,” jelas Azad.

Terkait penanganan Covid-19, Azad mengatakan, sebanyak 192 ribu dari 80 juta penduduk Iran yang terjangkit Covid-19, terdapat 152 ribu warga sudah sembuh dan sekitar 9 ribuwarga meninggal dunia.

Baca juga : Jembatan Ogan Diharapkan Jadi Kunci Pergerakan Ekonomi Wilayah

“Pemerintah Iran sudah melakukan tes kesehatan terhadap 73 juta warga selama masa pandemi Covid-19. Kami harus mengalahkan corona dengan bantuan Allah SWT, pada saat bersamaan kami pun harus hidup berdampingan dengan corona,” ungkap dia.

Lebih lanjut, Azad mengungkapkan keinginan pemerintah Iran untuk melakukan kerjasama antara Provinsi Jawa Timur dengan Provinsi Khorasan di Iran. Ia berharap, Ketua DPD RI memberikan dukungan dan 'memuluskan' jalan kerjasama tersebut untuk meningkatkan hubungan kedua negara.

“Saya akan meneruskan pesan ini kepada Gubernur Jawa Timur dan anggota-anggota Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Provinsi Jawa Timur. Mudah-mudahan jalinan kerjasama ini segera ditindaklanjuti dan membawa manfaat bagi kedua negara. Dalam skema seperti ini, kita bisa dilibatkan para pemuka agama untuk berinteraksi dengan mitra-mitranya di Iran,” jawab La Nyalla. [ONI/TIM]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.