Dark/Light Mode

UMKM Boleh Dikuasai Asing

Koalisi-Oposisi Kompak Nolak

Kamis, 22 November 2018 13:44 WIB
Ketua DPR, Bambang Soesatyo. (Foto: IG @bambang.soesatyo)
Ketua DPR, Bambang Soesatyo. (Foto: IG @bambang.soesatyo)

 Sebelumnya 
Ara, sapaan Maruarar, kemudian mengajak seluruh peserta rapat sama-sama mengkritisi kebijakan tersebut. Alasannya, hal itu menyangkut permasalahan bangsa dan negara sesuai dengan sumpah setiap anggota DPR. “Tadi kita baru mendengar sumpah janji jabatan yang mengatakan bahwa mengutamakan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan
pribadi dan kelompok,” ucapnya.

Di awal Rapat Paripurna memang digelar pelantikan anggota DPR untuk menggantikan Eni Saragih. Interupsi Ara ini mendapat apresiasi dari seluruh peserta rapat. Ruang sidang langsung gemuruh dengan suara tepuk tangan. Meski sebagai pendukung Pemerintah, Ara merasa penting untuk menyampaikan kritik itu. Dia menganggap, relaksasi itu membahayakan UKMK, yang selama ini menopang perekonomian nasional.

Baca juga : Korupsi Dana Desa Bakal Ketahuan

“Kita tentunya objektif. Kita tidak anti asing. Tapi, kalau ada hal-hal yang sangat sederhana seperti umbi-umbian, warnet, saya pikir UMKM-UMKM kita sangat mampu menjalankannya,”
tegas Ara.

Ara juga menekankan agar sikap DPR kritis terhadap kebijakan-kebijakan yang berpotensi merugikan rakyat tersebut. “Saya sebagai anggota DPR tentu lebih mengutamakan kepentingan rakyat,” tandasnya.
Dari kalangan oposisi, yang berbicara Wakil Ketua DPR Fadli Zon. Pentolan Partai Gerindra ini menganggap, Paket Kebijakan Ekonomi ke-16 merupakan kebijakan berbahaya dan bertentangan dengan konsitusi.

Baca juga : Tahun Baru, Pasokan Pangan Tetap Aman

Atas hal itu, Fadli mendesak Pemerintah untuk mengoreksi dan merevisi kebijakan tersebut. “Harus dikoreksi. Pemerintah harus merevisi kebijakan ini,” pungkas Fadli. [ONI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.