Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Produk Smooth Fluid Kilang Pertamina Dukung Capaian TKDN
- Wali Murid SMAN 70 Cenat Cenut Ditagih Rp 800 Ribu Untuk Donasi Kelulusan
- Bank DKI Salurkan KJP Plus Tahap I 2025 Kepada 707.622 Siswa Di Jakarta
- Tambah SPKLU, PLN Antisipasi Lonjakan Pemudik Kendaraan Listrik
- Pertamina Drilling Tekankan Keselamatan Kerja di Safari Ramadan 2025

RM.id Rakyat Merdeka - Rapat Panitia Kerja Rencana Kerja Pemerintah (RKP) dan Prioritas Anggaran RAPBN Tahun 2022 baru saja digelar hari ini (16/6). Dalam rapat tersebut, Edhie Baskoro Yudhoyono, Wakil Ketua Badan Anggaran DPR menyampaikan beberapa pandangannya.
Disampaikan Ibas, beban hutang yang terus meningkat dan pertumbuhan ekonomi nasional yang terkontraksi menjadi side effect, merupakan dua dampak akibat kondisi ketidakpastian ekonomi di tengah pandemi saat ini.
Selain dua masalah utama tersebut, muncul pula masalah ekonomi lain seperti peningkatan kemiskinan, pengangguran, serta rasio gini di Indonesia. Sehubungan dengan ini, kata Ibas, perluasan target penerima manfaat dan peningkatan indeks bantuan perlu ditingkatkan.
Baca juga : Raker Di DPR, Legislator Golkar Supriansa Puji Kinerja Kapolri
"Perluasan target penerima manfaat dan peningkatan indeks bantuan kemudian diperlukan untuk masyarakat miskin dan rentan miskin untuk dapat mempertahankan kehidupan dan penghidupan mereka di masa penuh ketidakpastian ini," terang Ibas, Rabu (16/6).
Penyusunan RKP dan Prioritas Anggaran RAPBN 2022 memiliki nilai strategis bagi pembangunan ekonomi nasional. Sebab, RKP dan RAPBN 2022 merupakan APBN transisi untuk kembali rebound dan kembali membawa defisit di bawah 3 persen terhadap PDB dan pada APBN 2023.
Terkait hal ini, Ibas menerangkan bahwa trendline positif sangat diperlukan untuk mencapai target yang diharapkan. "Namun, perlu kami ingatkan bahwa fondasi paling awal dari pemulihan ekonomi adalah pengendalian Covid-19," imbuhnya.
Baca juga : Setjen DPR Ikut Awasi Kebijakan Pemulihan Ekonomi Nasional
Ditambahkan Ibas, percepatan belanja pemerintah terutama berbagai bentuk bantuan sosial (bansos), program padat karya, serta mendorong belanja masyarakat untuk membangkitkan geliat pertumbuhan ekonomi. "Demand side harus diperbesar, karena ekonomi kita akan bertumbuh jika konsumsi berjalan,” tambahnya.
Ketua Fraksi Demokrat DPR ini juga menyampaikan beberapa poin penting yang harus diterapkan dalam RKP dan Prioritas Anggaran RAPBN 2022.
"Penyusunan RKP dan Prioritas Anggaran di tahun 2022 tidak hanya sekadar baik secara konseptual, tetapi secara implementatif juga harus mampu menjadi acuan serta panduan yang efektif dan tepat sasaran dalam menentukan arah dan tujuan kebijakan pembangunan nasional di tahun 2022," sarannya.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya