Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Senayan Soroti Kasus Covid-19 Melonjak
Masyarakat Tak Taat Prokes, Bukan GeNose Penyebabnya
Minggu, 27 Juni 2021 06:50 WIB
Sebelumnya
Kader banteng itu menyebut, sangat mungkin desakan penghentian GeNose tidak lepas dari persaingan bisnis antigen. Sehingga alangkah baiknya, GeNose maupun alat tes Corona lainnya tetap diperbolehkan, dengan catatan memenuhi standar.
Adian usul, GeNose tidak hanya digunakan di bandara atau stasiun. Tetapi juga diterapkan untuk masuk ke terminal, pasar, mall, kelurahan, atau berbagai tempat umum lainnya. Dengan begitu, akses masyarakat melakukan deteksi dini Corona semakin terbuka lebar, dan harganya juga terjangkau.
Baca juga : Rayakan Hari Krida, Mentan Ajak Milenial Majukan Sektor Pertanian
Sebelumnya, pakar biologi molekuler Ahmad Utomo meminta pemerintah mengembalikan verifikasi perjalanan sesuai dengan standar tes baku, bukan menggunakan GeNose.
“Kecuali sudah ada bukti validasi GeNose dari minimal tiga kampus merdeka,” kata Ahmad lewat akun media sosialnya.
Baca juga : Le Minerale Ajak Masyarakat Bandung Barat Terapkan Prokes dan Gaya Hidup Sehat
Dia tidak mempermasalahkan apabila publikasi GeNose masih memerlukan waktu. Namun, penggunaan alat tersebut sebagai alat verifikasi perjalanan mestinya perlu menunggu hasil validasi.
“Kalau hasilnya solid, harusnya bisa divalidasi dengan mudah oleh kampus lain. Kayak kit RT PCR Bio Farma dulu juga divalidasi banyak lab,” ujar dia.
Baca juga : Kasus Covid-19 Melonjak, Pemprov DKI Tak Izinkan Konvensi ALB Kadin
Sementara, tim peneliti dan pengembangan GeNose C19 menyebut alat pendeteksi Covid ini berbasis hembusan napas yang dapat memunculkan hasil positif maupun negatif palsu. Hal itu jika standar prosedur penggunaannya belum terpenuhi.
“Jika GeNose C19 dioperasikan ketika kondisi lingkungannya belum ideal dan syarat belum terpenuhi, hasil tes bisa menunjukkan low signal atau memunculkan hasil positif maupun negatif palsu,” kata Juru Bicara GeNose C19 Mohamad Saifudin Hakim. [KAL]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya