Dark/Light Mode

Kurangi Ketergantungan Impor

Senayan Minta Farmasi Lokal Penuhi Kebutuhan Obat Covid

Jumat, 13 Agustus 2021 07:05 WIB
Anggota Fraksi PKS DPR Netty Prasetiyani Heryawan. (Foto: Dok. DPR)
Anggota Fraksi PKS DPR Netty Prasetiyani Heryawan. (Foto: Dok. DPR)

 Sebelumnya 
Selain itu, pendistribusian obat ke masyarakat perlu diawasi agar tidak ada yang berani memanfaatkan pandemi ini untuk mengejar keuntungan. “Gunakan teknologi informasi dan optimalkan e-katalog untuk mengecek ketersediaan obat dan harga jualnya. Lakukan juga sidak lapangan berkala dengan melibatkan aparat keamanan,” saran anggota Komisi IX ini.

Sementara itu, Direktur Pusat Studi Kebijakan Kesehatan dan Kesejahteraan Rakyat (Puskesra) Rafles Hasiholan meminta pemerintah memaksimalkan produksi dan distribusi obat-obatan penanganan Covid-19. Langkah ini penting untuk mencegah terjadinya monopoli harga obat dan vitamin.

Baca juga : Jubir Jelaskan Pernyataan Wapres Soal Meninggalnya Ulama

Untuk itu, dia meminta pemerintah tidak saja melibatkan perusahaan-perusahaan farmasi besar tapi juga farmasi menengah ke bawah dalam produksi obat-obatan. Sehingga produksi dan distribusi obat bisa makin masif, roda ekonomi juga berputar. Sehingga, tidak ada lagi kejadian rakyat kesulitan mendapatkan obat di apotek.

Rafles mengingatkan video Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang belum lama ini viral saat melakukan sidak ke apotek kecil untuk mengecek persediaan obat-obatan untuk pasien Covid-19. Saat itu, Presiden tidak menemukan satu pun obat dan hanya ada beberapa multivitamin. “Ini menjadi bukti bahwa obat-obatan untuk pasien Covid-19 belum terdistribusi merata,” kata Rafles.

Baca juga : Dokter Tigor Silaban, Malaikat Penolong di Pedalaman Papua, Wafat Akibat Covid-19

Apalagi informasi yang diperolehnya, beberapa obat yang dibutuhkan masyarakat seperti Ivermectin, saat ini peredarannya sudah sangat langka. Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) selama empat minggu ini menyegel dan melarang produksi obat tersebut dengan alasan adanya administrasi dan prosedur yang belum lengkap dari perusahaan terkait. [KAL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.