Dark/Light Mode

Soal Belum Dimulainya PTM Di Sejumlah Daerah

Ketua Komisi X: Mas Nadiem Nggak Cukup Ngeluh Di DPR...

Jumat, 27 Agustus 2021 18:54 WIB
Ketua Komisi X Syaiful Huda (Foto: Instagram)
Ketua Komisi X Syaiful Huda (Foto: Instagram)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua Komisi X DPR Syaiful Huda angkat bicara soal komentar Gubernur Lampung Arinal Djunaidi, yang mengkritisi pernyataan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Riset, Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Makarim soal pembelajaran tutup muka yang belum dimulai di beberapa daerah. 

Politisi PKB itu mengatakan, persoalan tersebut terjadi karena adanya miskomunikasi di antara sejumlah kepala daerah. Sehingga, terkesan menolak permintaan Nadiem untuk melakukan Pembelajaran Tatap Muka (PTM).

"Catatan saya begini, pertama, Mas Nadiem memang nggak cukup mengeluh di DPR. Meminta tolong ke kami di Komisi X jelas nggak cukup," kata Syaiful kepada RM.id, Jumat (27/8).

Baca juga : Daerah Penyangga Ikuti Jejak Sukses DKI Dong...

Sebetulnya Komisi X telah meminta Nadiem itu mengkomunikasikan persoalan PTM secara langsung kepada pemda terkait. Khususnya, 12 Pemda yang PPKM-nya sudah turun ke level 3.

Syaiful menyebut,  memang ada beberapa pemda yang belum berani membuka sekolah tatap muka.

"Jadi harus on call gitu. Kalau perlu, Mas Nadiem on the spot. Misalnya ke Jawa Tengah, ke Mas Ganjar. Karena Mas Ganjar juga belum. Terus ke beberapa kabupaten. Ke Lampung juga sama," ujarnya.

Baca juga : Mas Nadiem, Bicaralah Dulu Dengan Senayan

Menurutnya, hingga kini, belum ada upaya proaktif dari Kemdikbud Ristek untuk mengkoordinasikan mitigasi terkait PTM.

"Kayaknya memang belum ada koordinasi. Mas Nadiem baru melempar, waktu kami undang di raker. Padahal, lebih menarik kalau Mas Nadiem telepon langsung tanya masalahnya apa. Jadi, kelihatannya belum ada koordinasi. Sehingga, timbul miskomunikasi," ungkap dia.

Syaiful menilai, seharusnya Arinal tidak perlu berlebihan menanggapi persoalan PTM ini. Karena kemarahan dia di ruang publik, tidak akan menyelesaikan masalah.

Baca juga : Sudah Dibantah, Itu Nggak Benar, Kok Masih Ribut Sih

"Saya kira, Pak Gubernur nggak usah berlebihan merespons ini. Karena tentu, dengan cara marah-marah tidak menyelesaikan masalah," ucapnya.

Syaiful memahami, kondisi obyektif di Sumatera yang tren kasusnya kembali naik. Sekalipun situasi di Jawa-Bali kini telah melandai.

"Penting memitigasi persoalan seperti ini. Kemendikbud kerja sama, kolaborasi efektif dengan berbagai Pemda, bottle neck-nya apa, masalahnya apa. Lalu, berbagi peran apa yang perlu ditanggung bersama, distribusi peran dan masalah," tuturnya. [UMM]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.