Dark/Light Mode

Permintaan Komisi I Ke Lemhannas

Bikin Dong, Kajian Soal Buzzer

Sabtu, 4 September 2021 07:05 WIB
Anggota Komisi I DPR Almuzzammil Yusuf. (Foto: Dok. PKS)
Anggota Komisi I DPR Almuzzammil Yusuf. (Foto: Dok. PKS)

 Sebelumnya 
Karena itu, dia berharap Lemhannas bisa hadir mengkaji perilaku media sosial. Termasuk persoalan pejabat pemerintah mengeluarkan pernyataan-pernyataan yang dapat memicu konfrontasi di wilayah ideologi, hukum, dan demokrasi.

Lemhannas harus berada dalam kapasitas memastikan bahwa negara ini bisa berjalan sesuai dengan relnya.

“Ini masuk dalam dunia pen­didikan. Ideologi Pancasila, UUD 1945, lalu masuk ke ranah politik dan penegakan hukum. Saya menyarankan Lemhannas membuat kajian serius dan jangan dibiarkan,” sarannya.

Baca juga : Perintah Jokowi Kepada Kemenkes: Vaksin Untuk Lampung, Tolong Diperbanyak

Sementara, Gubernur Lemhannas Agus Widjojo menuturkan, pihaknya telah membuat kajian Indonesia 2045. Kajian ini lebih melihat hal-hal yang harus diwaspadai jelang peringatan 100 tahun berdirinya Republik Indonesia.

Lemhannas fokus memberikan atensi ke persoalan kesehatan dan pendidikan, termasuk antisipasi peringatan dalam hal masalah kependudukan.

Salah satu persoalan itu, lanjutnya, terkait besarnya angka stunting. “Ini tidak hanya berkait pada kesehatan saja tapi juga kercerdasan generasi mendatang,” ucap Agus.

Baca juga : Ini Permintaan Tolong Lili Pintauli Kepada Wali Kota Tanjungbalai Yang Bikin Dirinya Kena Sanksi

Begitu juga dalam hal pendidikan dan teknologi. Lemhannas menyoroti masih tingginya kesenjangan pendidikan yang sangat luas.

Data yang diperoleh Lemhannas menunjukkan, peringkat 100 sekolah terbaik untuk SLTA masih didominasi oleh sekolah yang berada di sekitar Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek).

“Ini menunjukkan besarnya kesenjangan pendidikan terutama di daerah ibu kota dengan luar ibu kota. Di sini diidentifikasi tantangan-tantangan pendidikan dan teknologi,” tambah dia. [KAL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.