Dark/Light Mode

Permintaan Komisi XI Ke Platform E-Commerce

Hentikan Praktik Predatory Pricing

Jumat, 17 September 2021 07:05 WIB
Anggota Komisi XI DPR Darmadi Durianto. (Foto: Dok. DPR RI)
Anggota Komisi XI DPR Darmadi Durianto. (Foto: Dok. DPR RI)

 Sebelumnya 
Darmadi menambahkan, rencananya DPR akan kembali memanggil para pemain-pemain unicorn ini terutama kaitan dengan dugaan praktik predatory pricing ini. Juga memperdalam pembahasan mengenai merger Gojek dan Tokopedia.

CEO Bukalapak Rachmat Kaimuddin mengatakan, masalah perdagangan ini memang sangat kompleks dan panjang. Kehadiran Bukalapak di e-commerce hanya salah satu mata rantai untuk menyelesaikan persoalan-persoalan kompleks di perdagangan termasuk di dunia digital.

“Kami komit membantu, karena ini menyangkut kedaulatan. Kita harus jadi tuan rumah di negeri sendiri,” tegasnya.

Baca juga : Permintaan Keluarga, Jenazah Warga Portugal Akan Dikremasi

Rachmat mengakui, memang perusahaannya dalam beberapa tahun belakang ini mengalami kerugian. Kerugian ini imbas dari upaya Bukalapak membuka infrastruktur pasar digital yang mampu memuat jutaan gerai, warung dan tenant. Pihaknya tidak bisa langsung mengkapitalisasi infrastruktur yang dibangun di pasar digital menjadi keuntungan perusahaan.

Dia pun mengibaratkan infrastruktur digital ini seperti pembangunan jalan tol atau gedung. Dia menegaskan akan berupaya memperkecil kerugian dulu. Sebab, pasar digital beda dengan pasar offline seperti mall.

“Kami sejak awal harus masuk, kasih gratis dulu, edukasi dan harapan-harapan pemimpin bantuin dulu, sementara kami ini berjuang dulu. Tapi itu tujuan kita dari awal, cuma bagaimana agar bisa mendorong ekonomi terutama UMKM,” tambah dia.

Baca juga : Bikin Dong, Kajian Soal Buzzer

CEO Tokopedia William Tanuwijaya memastikan, merger GoTo bukan bertujuan mengkonsolidasi pasar, namun lebih kepada upaya anak bangsa ini untuk dapat berkompetisi di level global. Dia memastikan merger ini bukan karena dorongan para investor.

“Kami ini (Tokopedia-Gojek) saling kenal sudah lama dan melihat kesamaan visi misi yang kuat,” tegasnya.

William menegaskan, fokus bisnis antara Tokopedia dan Gojek juga berbeda. Dijelaskannya, Gojek ini lebih fokus kepada bisnis transportasi, makanan dan pembayaran. Sementara, Tokopedia lebih kepada marketplace. Dia yakin jika dua platform digital ini bersatu maka dapat menjadi kekuatan global.

Baca juga : Permintaan Meningkat, Kapolres Temanggung Pastikan Stok Obat-obatan Aman

Dia juga memastikan bahwa merger ini hanya bermodal hati nurani. “Kami mau membangun legacy. Kami ingin Tokopedia dan Gojek bersatu menjadi GoTo, membawa nama Indonesia ke panggung dunia,” pungkasnya. [KAL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.