Dark/Light Mode

Lestari Moerdijat: Tangani Stunting Harus Keroyokan

Rabu, 3 November 2021 20:14 WIB
Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat. (Foto: Ist)
Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat. (Foto: Ist)

 Sebelumnya 
Makin Berat Saat Pandemi

Widya Leksmanawati Habibie dari The Habibie Center berpendapat pencegahan stunting di era pandemi ini menghadapi tantangan yang besar. Karena, jelasnya, hanya sekitar 37,8 perse  Puskesmas dan 19,2 persen yang buka sehingga upaya pemantauan gizi anak dan balita menjadi terganggu.

Widya berpendapat, upaya pencegahan stunting di Indonesia membutuhkan komitmen yang kuat dari pemangku kepentingan di daerah, agar kebutuhan gizi anak dan balita terpenuhi. Ketersediaan alat ukur tinggi badan dan berat badan, untuk memantau perkembangan pertumbuhan anak dan balita, menurut Widya, sangat penting.

Baca juga : Menko PMK Soroti Tingginya Stunting Di RSUD Berau Kaltim

Dan yang tidak kalah penting, jelasnya, adalah  tingkat pengetahuan orang tua terhadap pemenuhan gizi anak dan balita dari sumber pangan yang tersedia di sekitarnya seperti ikan dan telur.

Co-Founder & Executive Director of 1000 days Fund, Zack Petersen berpendapat, yang terpenting saat ini dalam penanggulangan stunting di Indonesia adalah penerapan solusi. Menurut Zack, perlu segera mempersiapkan tenaga kesehatan, alat intervensi, kader posyandu yang trampil dan penguatan pengetahuan orang tua tentang gizi keluarga.

Peneliti The SMERU Research Institute Nurmala Selly Saputri mengungkapkan, bahwa pandemi mempengaruhi masyarakat dalam pengeluaran harian, termasuk untuk membeli makanan. Akibatnya, tambah Nurmala, sekitar 11 persen rumah tangga mengalami kerawanan pangan.

Baca juga : Jangan Sotoy Turunin Kasus, Kasus Corona Masih Dinamis

Berdasarkan pantauan The SMERU, ujar Nurmala, upaya penurunan angka stunting terkendala di masa pandemi karena seringnya pertemuan untuk membahas stunting tertunda, terjadi kesulitan membangun komitmen dari para pemangku kepentingan dan terjadi kendala dalam koordinasi dan komunikasi antarinstansi dalam upaya mengatasi stunting di berbagai daerah.

Anggota Komisi VIII DPR Fraksi Partai Nasdem Lisda Hendrajoni berpendapat upaya penanggulangan stunting harus dilakukan secara masif dan menyeluruh. Berdasaran pengalamannya, Lisda mengungkapkan, banyak bantuan untuk penanggulangan stunting di sejumlah daerah terkesan basa- basi, karena hanya diberikan dalam tiga bulan.

Seharusnya upaya pencegahan stunting, jelas Lisda, selain lewat perbaikan gizi, penting juga melakukan perbaikan lingkungan tempat tinggal, peningkatan pengetahuan orang tua tentang gizi dan peningkatan kemampuan ekonomi keluarga.

Baca juga : Lestari Ajak Milenial Bernurani Masuk Ke Parlemen

Project officer program stunting kerja sama dengan IMA WH untuk daerah Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, yang juga Bendahara II PP Nasyiatul Aisyiyah, Nur Wahidatul Muflihah berpendapat, bantuan advokasi terhadap para pemangku kepentingan sangat diperlukan dalam membuat perencanaan penanggulangan stunting di setiap daerah agar mempercepat pencapaian target. [TIF]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.