Dark/Light Mode

Bagi-bagi Bingkisan Alat Tulis

Di Surabaya & Lamongan, Teriakan Puan Presiden Kayak Paduan Suara

Rabu, 2 Maret 2022 15:40 WIB
Ketua DPR Puan Maharani dalam kunjungan kerjanya di Lamongan, Jawa Timur, Rabu (3/3). (Foto: Khoirul Umam/RM)
Ketua DPR Puan Maharani dalam kunjungan kerjanya di Lamongan, Jawa Timur, Rabu (3/3). (Foto: Khoirul Umam/RM)

RM.id  Rakyat Merdeka - Sejak kemarin, Ketua DPR sekaligus Ketua DPP PDIP Puan Maharani muter-muter Jawa Timur (Jatim). Menyapa masyarakat dan kangen-kangenan dengan simpatisan serta relawannya.

Rencananya, Puan menetap di Jatim hingga Kamis (3/3). Tak kenal libur. Padahal, tanggal 1 dan 3 Maret merupakan hari libur nasional: Isra Mi'raj dan Perayaan Nyepi.

 

Masyarakat Lamongan, Jawa Timur menanti kedatangan Puan Maharani. (Foto: Khoirul Umam/RM)

 

Dalam kunjungan kerja ini, Puan pertama kali singgah di Kota Surabaya. Kegiatan dimulai dengan mengunjungi Kantor Perwakilan Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jatim, Kantor DPC PDIP Surabaya, hingga rapat Koordinasi PDIP Jatim dan pimpinan DPRD di Hotel Sheraton yang digelar secara tertutup.

Baca juga : Kejagung Sesumbar Hendak Usut Lessor Pesawat Garuda

Di PWNU Jatim, Puan didampingi Wakil Ketua MPR Fraksi PDIP Ahmad Basarah dan Anggota Komisi XI DPR Fraksi PDIP Said Abdullah. Hadir juga Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi.

Tujuan mempererat hubungan baik antara trah Soekarno dengan NU ini, disambut hangat Ketua PWNU Jatim KH Marzuki Mustamar.

Kedatangannya untuk mempererat hubungan baik antara trah Soekarno dengan NU. Usai bersua kurang lebih satu jam, Puan bergegas ke Kantor DPC PDIP Surabaya.

Kehadirannya bikin riuh. Maklumlah, selain kader kebanggaan Banteng, Puan dinilai sebagai sosok yang paling pantas meneruskan tongkat estafet partai pemenang Pemilu 2014 dan 2019.

Bak putri mahkota, Puan mendapat sambutan meriah. Sejak turun dari mobil. Banyak yang mengelu-elukkan.

Baca juga : Atasi Bosan Berkuliner, Kenalkan Makanan Khas Indonesia Pada Anak

Teriakan Puan Presiden pun ikut menggema. Puan cuma bisa senyum. Bukan cuek, tapi tersanjung.

"Ini melepas kangen," kata Puan, disambut tepuk tangan meriah para kader yang hadir.

Puan lantas menceritakan betapa dekatnya dia dengan sejarah perjalanan PDIP hingga saat ini, terutama yang berkaitan dengan Surabaya.

Sejak pelajar, Puan mengikuti pasang surut perjuangan ibunda, Megawati Soekarnoputri dalam menghadirkan demokrasi di Indonesia. Meski tidak diterima oleh rezim Orde Baru.

Salah satu puncak perjuangannya adalah pelaksanaan Kongres Luar Biasa (KLB) PDIP di Sukolilo, Surabaya, 1993.

Baca juga : Tingkatkan Pelayanan, Tahun Ini SehatQ Siap Luncurkan Dua Layanan Kesehatan Baru

Itulah momen terbuka perlawanan terhadap Orde Baru, yang ketika itu sedang dalam masa kejayaannya.

Mega, secara de facto, terpilih sebagai Ketua Umum PDIP. Namun, Orde Baru tidak bisa menerimanya.

“Kejadian di Sukolilo saya hadir, ketika itu baru mau kuliah. Kota Surabaya, dalam sejarahnya selalu menjadi die hard, berada di garda paling depan saat membela Ibu Megawati,” ungkap Puan.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.