Dark/Light Mode

Ditinggal PBNU, Berantem Dengan Keluarga Gus Dur

Pendukung Imin Bisa Berkurang Banyak

Selasa, 28 Juni 2022 07:01 WIB
Yenny Wahid dan Muhaimin Iskandar. (Foto: Ist)
Yenny Wahid dan Muhaimin Iskandar. (Foto: Ist)

 Sebelumnya 
Perang dengan Yenny, menambah musuh Imin. Sebelum panas dengan Yenny, Imin juga berkonflik dengan Ketua PBNU Yahya Cholil Staquf. Gus Yahya tidak ingin NU dijadikan alat politik PKB. Imin pun membalasnya. Kata dia, pernyataan Gus Yahya tidak akan berpengaruh pada PKB.

Bahkan, Imin langsung menyerang Gus Yahya Cs dengan mengunggah sebuah foto santri memakai kaus bertuliskan 'Warga NU Kultural Wajib ber-PKB. Struktural, SAKAREPMU!' pada Senin (16/5). Tak tinggal diam organisasinya sering dijadikan alat manuver, Gus Yahya balik nyerang Imin. "Warga NU wajib bahagia, PKB sekarepmu".

Baca juga : Imin Rayuannya Nggak Laku

Apakah perang Imin dengan Yenny dan PBNU akan menggerus suara pendukung Imin dan PKB? Direktur Eksekutif Indo Barometer, Muhammad Qodari mengatakan, konflik Imin dan keluarga Gus Dur bukan hal baru. Menurut dia, konflik keduanya berdampak pada konsolidasi PKB menghadapi pemilu.

"Seingat saya, suara PKB mengalami penurunan signifikan. Dari 10 persen di Pemilu 2004 menjadi 5 persen di Pemilu 2009,” ujarnya, kepada Rakyat Merdeka, tadi malam.

Baca juga : Syarief Hasan Dicurhati Meroketnya Harga Sembako

Nah, dengan ditambah adanya konflik dengan PBNU, kata dia, tentu akan berdampak pada suara PKB. Apalagi, PKB selama ini pemilihnya banyak dari NU.

Lalu apa kata PKB soal konflik Imin? Waketum PKB Jazilul Fawaid menganggap, isu PKB Gus Dur dan PKB Cak Imin sudah selesai. PKB enggan membahas kembali persoalan yang telah lampau, karena sudah menjadi memori masa lalu.

Baca juga : Dubes Jepang Beri Penghargaan Kepada Eks Direktur Eksekutif PPIM UIN Jakarta

Soal konflik Yenny dan Imin, kata dia, akan mereda dan selesai dengan sendirinya. PKB tidak akan terpengaruh dengan adanya saling sindir Yenny dan Imin. Ia memastikan, PKB yang saat ini dipimpin Imin sudah solid. "Nggak ngaruh. Kami Solid untuk melakukan kerja kerja produktif untuk kebesaran PKB," cetusnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.