Dark/Light Mode

Tuding Ada yang Curi Start & Kebelet Nyapres

Hasto Nyindir Ganjar, KIB, KIR atau Siapa...

Kamis, 18 Agustus 2022 07:30 WIB
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto jadi wasit lomba Agustusan di Sekolah Partai PDIP. (Foto: PDIP)
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto jadi wasit lomba Agustusan di Sekolah Partai PDIP. (Foto: PDIP)

RM.id  Rakyat Merdeka - Lomba 17-an di Sekolah Partai DPP PDIP berlangsung meriah, kemarin. Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristianto yang didapuk sebagai wasit sempat berkelakar kepada peserta lomba: ibarat Pemilu, jangan ada yang curi start.

Meskipun bernada kelakar, ucapan yang dilontarkan oleh elit partai sekelas Hasto tentu mengandung banyak arti dan tujuan. Apalagi mengumpamakan curi start dengan pemilu.

Jika ucapan itu bermaksud menyindir, kemana sebenarnya dialamatkan? Ganjar Pranowo, Koalisi Indonesia Bersatu (KIB), koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR), atau siapa?

Banyak elit Banteng datang ke Lenteng Agung, Jakarta Selatan mengikuti lomba 17-an ini. Di antaranya Djarot Saiful Hidayat, Sri Rahayu, Eriko Sotarduga, Rudianto Tjen, Wiryanti Sukamdani, Ribka Tjiptaning, I Made Urip, dan Sadarestuwati.

Saat lomba bakiak, Hasto didapuk sebagai wasitnya. Hari itu, ia tampil formal. Mengenakan kemeja merah lengan panjang, dan celana bahan warna hitam.

Hasto meminta, peserta mentaati aturan main. Salah satunya tidak saling mencuri start. "Ibarat Pemilu 2024, tidak boleh curi start," kelakarnya saat hendak memberi aba-aba.

Baca juga : Musra Relawan Jokowi Rawan Dicawe-cawe Parpol

Setelah aba-aba mulai dilontarkan Hasto, tiga regu yang bertanding saat itu saling beradu cepat. Namun kecepatan dalam lomba bakiak ini bukanlah penentu utama.

Karena setiap bakiak, diisi oleh 4 orang. Atau ada 4 pasang kaki yang harus kompak dalam melangkahkan kakinya. Jika tidak, maka regu bakiak akan kesulitan dan terjatuh.

Sebagaimana juga terjadi dalam lomba di Sekolah Partai DPP PDIP, kemarin. Ada satu kelompok yang terjatuh dan tidak bisa menyelesaikan perlombaan.

"Ada yang terlalu bersemangat. Harus sadar diri. Yang jatuh tadi karena merasa lebih besar pasak daripada tiang dan terlalu bersemangat, tidak ada direction pimpinan serta tidak kompak," sentilnya sambil tersenyum.

Selain lomba bakiak, ada juga lomba makan kerupuk. Hasto termasuk salah satu pesertanya. Tapi kalah. Yang menang adalah Eriko Sutardoga.

"Perlombaan yang luar biasa. Pak Eriko juara," aku Hasto, yang langsung ditimpali Eriko sambil berkelakar. Bahwa tak salah dirinya ditunjuk sebagai ketua DPP PDIP bidang pemuda dan olah raga. 

Baca juga : Beneran Atau Main-Main Nih...

Kembali ke ucapan Hasto yang mengibaratkan pemilu dalam lomba bakiak, pengamat politik UIN Syarif Hidayatullah Adi Prayitno menilai pernyataan itu bisa saja bermakna sindiran.

Ia memprediksi sasaran tembaknya adalah ke luar partai PDIP. Bukan Ganjar Pranowo. Kader potensial Banteng yang belakangan ini mulai masuk nominasi capres yang akan dijagokan Banteng.

"Masak iya capresnya diserang. kalau saya melihat sih lebih mengarah ke partai-partai," nilai Adi dalam obrolan dengan Rakyat Merdeka, tadi malam.

Pasalnya, hampir semua partai saat ini lagi gencar-gencarnya membangun koalisi untuk Pilpres 2024. Kecuali PDIP dan partai non parlemen.

"Pak Hasto sepertinya ingin nyentil kok energi partai terkurasi ke 2024, padahal banyak agenda penting lain. Sementara Pemilu masih 2 tahun lagi," lanjutnya.

Salah satu koalisi teranyar yang baru dideklarasikan adalah koalisi partai Gerindra dan PKB di Sentul, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (13/8) lalu. Namun deklarasi koalisi ini masih sebatas kerja sama partai, belum sepaket dengan deklarasi capres dan cawapres yang akan diusung.

Baca juga : Hasto Nunjuk Siapa

Lainnya yang sudah lebih dulu deklarasi adalah Koalisi Indonesia Bersatu (KIB). Mereka terdiri dari Golkar, PAN dan PPP. Koalisi ini juga belum memutuskan siapa capres dan cawapres yang dijagokan. Sementara Demokrat, NasDem dan PKS juga mulai ancang-ancang membentuk poros koalisi baru.

Apakah partai-partai ini bisa dikatakan curi start? Adi bilang tidak. "Sebenarnya enggak curi start. Kan sudah masuk tahapan kampanye, deklarasi capres, itu hal alamiah," jelasnya.

Ia berpandangan, tidak ada salahnya parpol mulai mencari teman koalisi Pilpres 2024. Pasalnya nasib mmereka tidak seberuntung PDIP yang sudah cukup syarat untuk mengusung capres cawapres  sendiri.

"PDIP punya segala-galanya. Syarat cukup, calon potensial ada. Sehingga tidak agresif mikir copras capres," pungkasnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.