Dark/Light Mode

Yang Kalah Harus Di Luar, PKS Ngeledek Gerindra Dan PAN

Sabtu, 27 Juli 2019 06:53 WIB
Prabowo Bersama Partai Pendukungnya. (Foto: Antara)
Prabowo Bersama Partai Pendukungnya. (Foto: Antara)

RM.id  Rakyat Merdeka - Urusan oposisi, hanya PKS yang istiqomah. Tak heran partai yang dipimpin Sohibul Iman ini, berani ngeledek konco-konconya di kubu Prabowo, seperti Gerindra, PAN dan Demokrat, agar tidak latah gabung ke koalisi Jokowi.

"Yang kalah, ya harus di luar," kata

Ketua DPP PKS, Andi Akmal Pasluddin di Gedung DPR, kemarin.

Dia mengatakan, penambahan koalisi merupakan hak Jokowi bersama koalisinya sebagai pemenang Pilpres. Tapi, dia menyayangkan, jika Jokowi menarik semua partai politik menjadi bagian dari pemerintah. 

Menurut dia, dalam sistem demokrasi yang sehat, harus ada pihak di luar pemerintahan sebagai pengawas. "Harusnya di negara demokrasi itu yang menang memerintah dan yang kalah jadi oposisi, jadi ada keseimbangan," ujar Akmal.

Baca juga : Incar Kursi Menteri Agama, PKB Jelekin Lukman

Senada dikatakan Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera. Dia mengajak partai koalisi pendukung Prabowo di Pilpres umenjadi oposisi. “Malu kalau saya. Sudah kalah, minta-minta,” ujarnya. 

Dia mengakui, semua partai punya kebebasan memutuskan langkah politik masing-masing. “Saya pribadi selalu berpendapat, koalisi pendukung Prabowo sesuai etika dan logika publik menjadi #KamiOposisi. PKS Insyaallah istiqamah, walau keputusan akhir ada di musyawarah Majelis Syuro," kata Mardani. 

Menurut dia, peran oposisi sangat penting untuk menjaga iklim demokrasi yang sehat. Ia mengaku tidak takut partainya harus ditinggal sendirian untuk beroposisi. Sebab, Mardani berkeyakinan, seiring waktu akan ada partai-partai lain yang akan mengikuti langkah PKS. Antara lain bisa saja dipicu oleh kekecewaan dalam pembagian kue kekuasaan.

Wakil Ketua Majelis Syuro PKS, Hidayat Nur Wahid menegaskan partainya telah berkomitmen menjadi oposisi bagi pemerintahan Jokowi-Ma'ruf selama lima tahun ke depan. "Saya ingin mengatakan PKS akan melaksanakan keputusan Majelis Syuro, dan keputusan Majelis Syuro sampai hari ini kami berada di luar pemerintahan, dan kami yakin kami tak akan sendirian," kata Hidayat, Rabu (24/7) lalu.

Pakar komunikasi politik Lely Arrianie menilai, pernyataan PKS ini sebagai sindiran terhadap partai-partai pendukung Prabowo.

Baca juga : Kisruh Jababeka Di Luar Kelaziman

 "Iya, bisa jadi menyindir Gerindra dan PAN. Masak sih semua merangsek ke pemerintah," kata Lely dihubungi Rakyat Merdeka, tadi malam.

Baginya, sikap yang diambil PKS sudah tepat. "Karena sekarang ini yang dibutuhkan untuk ke depan itu adalah partai-partai yang konsisten," sambungnya.

Sementara Pengamat Politik Pangi Syarwi Chaniago mengatakan, PKS secara chemistry politik memang berbeda, jika dibandingkan dengan PAN dan Gerindra. Dalam kondisi seperti itu, PKS diyakini akan konsisten untuk beroposisi. Meskipun ditinggal sendiri.

"Karena secara chemistry politik, memang PKS dan PDIP juga belum ketemu. Koalisi yang bagus itu kan dibentuk dari kesamaan ideologi dan paket basis kebijakan tidak hanya soal transaksional pragmatis kursi," terang Pangi.

"Dalam politik, sikap konsisten itu juga penting, PKS ingin menjaga atau me-maintenance nuansa kebatinan grassroot," lanjutnya.

Baca juga : Yang Ngerasa Mampu, Please Stop Gunakan LPG Bersubsidi

Karena itu, ia berpesan, agar PAN dan Gerindra menghitung secara matang untung-ruginya bergabung ke koalisi Jokowi. Sebab, keputusan tersebut bisa berdampak pada elektoral Pemilu selanjutnya. "Kita juga jangan berprasangka buruk dulu, toh (PAN dan Gerindra) belum memutus, hanya baru sebatas dugaan," tukas Pangi. 

Seperti diketahui, PAN dan Gerindra santer dikabarkan akan lebih memilih bergabung dengan koalisi pemerintahan Jokowi-Ma'ruf daripada oposisi. Apabila melihat sikap politik dari kedua parpol akhir-akhir ini. Meskipun, belum ada pernyataan secara eksplisit dari kedua petinggi partai tersebut. [SAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :