Dark/Light Mode

Respons PDIP Usai Golkar Dan PAN Ke KIR Dukung Prabowo: Kami Terbiasa Dikeroyok

Minggu, 13 Agustus 2023 14:58 WIB
Ketua DPP PDIP Said Abdullah. (Foto: Instagram/mh_said_abdullah)
Ketua DPP PDIP Said Abdullah. (Foto: Instagram/mh_said_abdullah)

RM.id  Rakyat Merdeka - PDIP tidak gentar melihat dua partai politik (parpol), yakni Golkar dan PAN berlabuh ke Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR), Minggu (13/8). Meskipun jumlah pendukung Prabowo Subianto maju sebagai calon presiden (capres) di Pilpres 2024 bertambah menjadi 4 parpol.

Padahal, dua partai yang baru saja menyatakan gabung ke KIR ini juga sudah beberapa kali membangun komunikasi dengan PDIP, yang saat ini menjagokan Ganjar Pranowo sebagai capres.

Ketua DPP PDIP Said Abdullah santai merespons gerakan politik koalisi KIR. Dia bilang, partainya sudah terbiasa dengan kondisi semacam itu.

"PDI Perjuangan memiliki sejarah panjang sebagai partai yang dididik dan dibesarkan dengan terbiasa dikeroyok secara politik," kata Said Abdullah dalam keterangannya, yang diterima RM.ID, Minggu (13/8).

Baca juga : Zulhas: Saya Lihat Gus Muhaimin Tersenyum Gembira

"Di masa orde baru kami mengalami hal itu, dan di masa Jokowi-JK, begitu pula saat ini," sambungnya.

Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR ini mengingatkan bahwa jati diri dan mental juang kader Banteng justru ditempa oleh pengalaman panjang pahit getirnya sejarah semacam itu. Ia mengimbau agar seluruh kader tetap berjalan tegak melalui jalan terjal politik.

"Dengan begitulah mental juang kita terbentuk. Kita tidak boleh terlena manisnya kekuasaan, dan melupakan jati diri sebagai partai sandal jepit, sebagai partai yang disokong oleh barisan pemberani yang terbiasa nggetih," tandasnya.

Soal Pilpres 2024, Said mengatakan partainya masih punya teman seiring sejalan, yakni PPP, Perindo dan Hanura. Meskipun dua di antaranya merupakan dua parpol non-parlemen. Berbeda dengan koalisi KIR, yang keempat-empatnya punya kursi di parlemen.

Baca juga : Relawan Gibran Dukung Prabowo, Yakin Bisa Lanjutkan Program Jokowi

Menurutnya, kondisi demikian tidak menyurutkan semangat juang partainya untuk terus memperkuat basis dukungan di akar rumput.

"Sebagai bahan cerminan, pada pilpres 2014, pasangan Jokowi dan Jusuf Kalla hanya di usung oleh PDI Perjuangan, PKB, Nasdem, Hanura dan PKPI," ingatnya.

Saat itu, jumlah dukungan parpol pendukung Jokowi-JK, sebutnya memang kalah jauh dengan Prabowo-Hatta.

"Namun dengan soliditas dan kerja politik yang kuat di akar rumput terbukti pasangan Jokowi JK justru mampu memenangkan pilpres dengan perolehan suara 53,15 persen, sementara Prabowo Hatta 46,88 persen," terangnya.

Baca juga : Prabowo Bangga Diperkuat Dua Partai Bersejarah

Said melanjutkan bahwa PDIP sangat menghormati keputusan Golkar dan PAN yang bergabung ke koalisi KIR.

"Kami dari PDI Perjuangan sangat menghormati pilihan dan kedaulatan masing masing partai. Tentu saja hal ini mencerminkan tumbuhnya demokrasi dengan baik," tutur Said.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.