Dark/Light Mode

Menurut Jokowi Yang Cocok Calon Ketum PDIP Puan Atau Prananda

Jumat, 6 Oktober 2023 08:42 WIB
Dari kiri: Ketua DPP PDIP Puan Maharani, Presiden Jokowi, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, Capres PDIP Ganjar Pranowo, dan Prananda Prabowo, saat Rakernas PDIP, di Jakarta, 6 Juni 2023. (Foto: Ng Putu Wahyu Rama/RM)
Dari kiri: Ketua DPP PDIP Puan Maharani, Presiden Jokowi, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, Capres PDIP Ganjar Pranowo, dan Prananda Prabowo, saat Rakernas PDIP, di Jakarta, 6 Juni 2023. (Foto: Ng Putu Wahyu Rama/RM)

RM.id  Rakyat Merdeka - Presiden Jokowi menjawab usulan Guntur Soekarnoputra agar dirinya menjadi Ketua Umum PDIP menggantikan Megawati Soekarnoputri. Jokowi menyatakan tak berniat menduduki posisi tersebut. Menurut Jokowi, sosok yang cocok menggantikan Mega adalah Puan Maharani atau Prananda Prabowo.

Tanggapan Jokowi itu disampaikan saat ditanya wartawan usai upacara Peringatan HUT ke-78 TNI, di Monas, Jakarta, Kamis (5/10/2023). Awalnya, Jokowi terlihat kaget ketika ditanya soal usulan menjadi Ketua Umum PDIP. "Waduh," ucapnya.

Lalu, sambil tersenyum, mantan Gubernur DKI Jakarta itu menyatakan menolak usulan tersebut. "Saya mau pensiun, pulang ke Solo," kata Jokowi, sambil terkekeh panjang.

Jokowi menilai, masih banyak tokoh muda yang layak menjadi Ketua Umum PDIP. Dia lalu menyebut Puan dan Prananda, yang tak lain adalah putri dan putra Mega.

"Mbak Puan, Mas Prananda, gitu kan," ujar Jokowi, kembali tersenyum lebar. Setelah itu, Jokowi bergegas meninggalkan awak media.

Baca juga : PKB Pakai Pengepungan, PDIP Andalkan Bertahan Dan Serangan Balik

Sebelumnya, usulan agar Jokowi menjadi Ketua Umum PDIP mencuat ke publik dan menjadi perhatian elite Banteng setelah dilontarkan Guntur Soekarnoputra, kakak Megawati. Putra sulung Bung Karno itu menulis panjang lebar di Harian Kompas mengenai potensi besar yang dimiliki Jokowi setelah 2024. Menurut dia, peran Jokowi masih dibutuhkan dalam menghadapi berbagai tantangan bangsa di masa depan.

Guntur menilai, Jokowi punya relasi baik dengan banyak tokoh, berhubungan dengan banyak kalangan, dan dekat dengan rakyat kecil. Dengan potensi ini, peran Jokowi jelas masih dibutuhkan dalam lingkar kekuasaan pemerintah. Paling tidak sebagai ketum parpol. Guntur pun berharap, Jokowi bisa meneruskan tongkat estafet kepemimpinan Mega di PDIP.

Menurut Guntur, Jokowi adalah anak ideologis Bung Karno. Hal tersebut terlihat dari rekam jejak Jokowi sejak menjabat Wali Kota Solo, Gubernur DKI Jakarta, dan menjadi Presiden dua periode. Selama 22 tahun perjalanan karier politiknya, Jokowi konsisten melaksanakan ide-ide Bung Karno.

Sementara itu, Puan tersenyum saat mengetahui namanya disebut Jokowi sebagai sosok yang cocok menakhodai PDIP. Putri bungsu Megawati ini lantas minta didoakan. "Amin, doain ya. Doain aja," kata Ketua DPR ini, usai bertemu Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep, di kawasan Menteng, Jakarta, Kamis (5/10/2023).

Soal usulan Jokowi menjadi Ketua Umum PDIP, Puan tak banyak berkomentar. Ia minta awak media menanyakan langsung kepada Guntur. Kata dia, PDIP punya mekanisme dalam menentukan suksesi kepemimpinan. "Jadi, saya taat pada aturan dan mekanisme yang ada di PDIP," tegasnya.

Baca juga : Kaesang Jadi Ketum PSI, Puan Beri Selamat

Ketua DPD PDIP Jawa Tengah Bambang "Pacul" Wuryanto ikut menanggapi usulan Jokowi jadi Ketua Umum PDIP. Bambang Pacul menyebut, tak mudah menggantikan trah Soekarno di PDIP.

Ia lalu menceritakan sejarah kelahiran PDIP di masa Orde Baru. Kata dia, proses pergulatan dan kelahiran PDIP itu panjang. Dimulai dari Kongres PDI di Sukolilo, sampai kemudian Mega menyatakan sebagai ketua umum de facto PDI pada 1995. Disusul dengan sikap Mega yang menyatakan tidak akan menggunakan hak pilih pada Pemilu 1997. Dari sana, bisa diketahui kekuatan Mega.

"Karena itu, perjalanan mengganti Ketua Umum, mohon izin, artinya orang tidak belajar sejarah," kata Bambang Pacul.

Meski begitu, Bambang Pacul menyerahkan urusan pergantian Ketua Umum PDIP kepada Kongres. Namun, Bambang Pacul yakin, bila Mega diganti, suara PDIP akan menurun. Karena pemilih PDIP adalah para pengagum Bung Karno.

Dia menduga, usulan Jokowi jadi Ketua Umum PDIP tak lepas dari fenomena demam ketua umum. "Ada orang jadi ketua umum gampang gitu lho, karena ada partai yang membuat ketua umumnya gampang sekali. Mungkin demam itu sehingga orang bicara soal ketua umum," sindirnya.

Baca juga : PSI Angkat Kaesang Jadi Ketum, Ini Kata Denny JA

Pengamat politik dari Universitas Paramadina Hendri Satrio menilai, yang disampaikan Jokowi memang benar. Menurut dia, keturunan Soekarno yang pas menjadi suksesor Mega sebagai Ketua Umum PDIP. Sebab, partai berlogo banteng moncong putih itu memang didirikan Mega untuk mengabadikan ajaran Bung Karno.

"Bung Karno kan mewariskan ajaran-ajaran. Supaya abadi, ajaran-ajaran Bung Karno itu diwadahkan, diberikan badan oleh Megawati Soekarnoputri. Badannya, namanya PDIP," kata pria yang akrab disapa Hensat ini, lewat keterangan tertulisnya, Kamis (5/10/2023).

Selain itu, kata dia, sosok Bung Karno adalah perekat di PDIP. Mega sebagai putri Bung Karno juga sukses membesarkan PDIP, bahkan lebih sukses dibandingkan bapaknya yang membesut Partai Nasional Indonesia (PNI).

"Jadi, sangat mungkin memang yang akan mewariskan PDIP setelah Bu Mega adalah orang yang memiliki garis dan darah Bung Karno,” ujarnya. Kata Hensat, akan aneh kalau Ketua Umum PDIP bukan trah Soekarno.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.