Dark/Light Mode

Paloh Jenguk Oposisi Yang Lagi Sendiri

Kamis, 31 Oktober 2019 07:26 WIB
Ketum Partai Nasdem Surya Paloh merangkul Presiden PKS Sohibul Iman (kanan) di kantor DPP PKS Jakarta, Rabu (30/10). (Foto: Dwi Pambudo/Rakyat Merdeka)
Ketum Partai Nasdem Surya Paloh merangkul Presiden PKS Sohibul Iman (kanan) di kantor DPP PKS Jakarta, Rabu (30/10). (Foto: Dwi Pambudo/Rakyat Merdeka)

 Sebelumnya 
Paloh, yang ditanya usai pertemuan, menegaskan, tidak ada pembahasan mengenai Pilpres 2024. “Masih jauh sekali. Doakan aja agar kami tetap sehat wal afiat,” jawab bos Media Grup ini.

Paloh kemudian berbiacara mengenai kemungkinan pihaknya berseberangan dengan pemerintah. Kata dia, meski saat ini Nasdem berada dalam barisan koalisi dan memiliki tiga menteri di kabinet, bukan tidak mungkin di titik-titik tertentu Nasdem berbeda sikap dengan pemerintah. Di saat itu juga, ada kemungkinan Nasdem satu suara dengan PKS.

“Seluruh kemungkinan kan ada saja. Saya kira ada (kemungkinan), kita tak tahu itu kapan. Tapi, probability, teori kemungkinan itu, semuanya harus dilakoni dengan pikiran yang sehat dan baik,” ujarnya.

Baca juga : Idham Azis Janji Tuntaskan Kasus Yang Jadi Perhatian Publik

Paloh menyatakan, dalam negara demokrasi yang sehat, dibutuhkan kekuatan penyeimbang dan menjalankan sistem check and balances. Di sisi lain, pemerintah yang sehat harus mampu menerima kritik yang solutif dan membangun.

Kata Paloh, pemerintahan tidak akan berjalan dengan baik jika tidak ada lagi pihak-pihak yang mengkritisi kebijakan. “Pemerintah membutuhkan pikiran kritis tapi yang kami sepakati pikiran kritis ini dilandasi oleh niat baik, pikiran yang mengkritisi secara konstruktif, bukan untuk saling merusak menjatuhkan, tapi dengan semangat membangun,” tutur dia.

Sohibul Iman ikut bicara. Kata dia, pertemuan antara Nasdem dan PKS ini sebenarnya adalah lanjutan. Sebelumnya, Sohibul sudah lebih dulu ke tempat Paloh. “Walaupun tidak di kantor Nasdem, Bang ya?” tutur Sohibul, sambil menoleh ke Paloh.

Baca juga : Juventus-Inter Milan Kompak Seri

Pertemuan pertama itu, kata Sohibul, berlangsung sebelum Pilpres. Ketika itu, Sohibul ditemani Sekjen dan Bendum PKS. Sedangkan Paloh ditemani Jhonny Plate dan Willy Aditya. “Nah, dari situ, terjadilah komunikasi antara saya dan Bang Surya,” ceritanya.

Kata Sohibul, komunikasi dengan Nasdem terus berlanjut ketika menghadiri Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden, 20 Oktober kemarin. Yang kebetulan, ketika itu jadwal pelantikan sempat molor. “Nah, dari situlah Bang Surya menyampaikan, ‘Dinda, udah kita bikin pertemuan yang lebih formal antara Nasdem dan PKS. Saya akan datang ke PKS’,” ucap Sohibul menirukan perkataan Paloh.

Bos PKS itu menegaskan bahwa, pertemuan ini adalah bagian dari ikhtiar partai politik untuk membangun kualitas demokrasi yang lebih baik. Sebab, melihat dinamika politik dewasa ini, orang dapat dengan mudah menuduh posisi politik yang berbeda sebagai permusuhan. Nah, pandangan demikian terbantahkan oleh pertemuan ini.

Baca juga : Oposisi dan Sistem Kita

“Bang Surya di dalam pemerintahan, kami di luar pemerintahan, tidak menyebabkan kami bermusuhan. Kami bisa bersinergi,” tegasnya.

Sinergi yang dimaksud, kata Sohibul, antara lain bisa dijalin di parlemen. Baik antara Fraksi PKS dan Fraksi Nasdem, maupun di tingkatan kepengurusan DPP. Presiden PKS itu juga membantah pertemuan tersebut membahas masalah Pilpres 2024. “Boro-boro Pilpres 2024, Pilkada 2020 pun tidak disinggung sama sekali,” tandas Sohibul. [SAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.