Dark/Light Mode

Ajak Kadernya Dukung Pemerintah

SBY Disanjung Banteng

Jumat, 13 Desember 2019 10:22 WIB
Susilo Bambang Yudhoyono saat berpidato di JCC, Senayan, Rabu (11/12). (Foto: Putu Wahyu Rama/Rakyat Merdeka)
Susilo Bambang Yudhoyono saat berpidato di JCC, Senayan, Rabu (11/12). (Foto: Putu Wahyu Rama/Rakyat Merdeka)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ajakan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) agar kadernya mendukung pemerintahan Jokowi membuat PDIP senang. Partai banteng moncong putih itu, langsung menyanjung SBY.

Ajakan tersebut disampai kan SBY dalam pidato politik refleksi akhir tahun, di JCC Senayan, Jakarta, Rabu malam kemarin. Di acara itu, SBY banyak memberikan masukan ke pemerintahan Jokowi.

Ketua DPP PDIP, Ahmad Basarah, menyebut, SBY tengah menerapkan keseimbangan politik. Yakni antara mendukung dan mengkritik pemerin tahan. Demokrat, memang berada di luar pemerintahan. Tetapi tetap mendukung pemerintah jika kebijakannya pro rakyat. Demokrat akan mengkritisi kebijakan yang dianggap keliru.

Basarah menyebut, penyampaian pandangan dan orientasi politik SBY lumrah dalam hubungan antara parpol dan pemerintah. Sehingga, checks and balances yang dilakukan parpol tetap berjalan.

Baca juga : Kemenhub Dorong Pengembangan SDM Bidang Transportasi

 “Saya kira Pak SBY yang demikian itu, beliau sedang melakukan keseimbangan politik antara mendukung pemerintah dan melakukan fungsi kritis secara berimbang,” ujar Basarah, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta kemarin. “Kami tentu menghormati pandangan dan sikap Partai Demokrat yang demikian itu,” imbuhnya.

Menurut Basarah, Indonesia mengenal prinsip Pancasila, yang demokrasinya dipimpin oleh hikmat dan kebijaksanaan. Tidak ada satu kekuatan politik yang bersifat opposite dan menentang pemerintah.

“Karena apa pun Pak Jokowi dan Kiai Ma’ruf Amin adalah Presiden dan Wakil Presiden yang telah dipilih secara demokratis dan telah resmi ditetapkan sebagai Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia,” tutur Wakil Ketua MPR ini.

Soal kritik SBY terhadap pelaksanaan Pemilu 2019, Basarah menganggapnya lebih pada pelaksanaan, bukan pada sistem. PDIP pun mengakui, ada kekurangan pada pelaksanaan pemilu.

Baca juga : Ketua MPR Dorong Pemerintah Akselerasi Pembangunan SDMĀ 

Hal itu memang harus diperbaiki. Namun, Basarah menegaskan, partainya tetap setuju pada sistem pemilihan presiden dan wakil presiden secara langsung. Cara tersebut adalah yang paling tepat untuk memperkuat sistem presidensial.

Hal senada disampaikan politisi perempuan PDIP, Eva Kusuma Sundari. Eva tak ragu memuji sikap SBY. “Good,” ujarnya, semalam.

Namun, Eva menyarankan, akan lebih baik lagi jika SBY tak sekadar mengajak atau mengimbau. Melainkan, memberi perintah atau instruksi. Ajakan atau imbauan masih optional ada berupa pilihan. Baiknya sih instruksi, garis partai sehingga dampak jelas. Jadi, actionable bagi kader-kadernya.

Kedua, segera disusul oleh DPP dengan tindak lanjut berupa how-nya. Ini untuk menghindarkan kader bingung dan pemerintah juga jelas, tidak menggantung bagi semua pihak,” tuturnya.

Baca juga : Jokowi Disanjung, Jokowi Tersanjung

Pada pidato refleksi akhir tahun ini, SBY menyampaikan keinginannya agar pemerintahan Jokowi-Ma’ruf Amin sukses dalam melaksanakan tugas hingga lima tahun mendatang. “Meskipun saat ini Partai Demokrat berada di luar pemerintahan pusat, komitmen kami tak berubah. Kami ingin pemerintah sukses dalam melaksanakan tugasnya,” ujarnya.

SBY juga mengingatkan semua pihak agar menghormati pemerintahan saat ini. Tidak ada lagi kontestasi politik. Sementara, Pemilu 2024 masih jauh.

“Tak baik dan malu kepada rakyat kalau saat ini kita memulai lagi kontestasi baru. Apalagi jika semangat dan nafsunya adalah untuk mendapatkan kekuasaan di tahun 2024,” tegasnya.

“Juga tidak etis, karena pemerintahan Presiden Jokowi yang kedua, baru mulai melaksanakan tugasnya. Mari hormati pemerintah kita dan tentunya rakyat kita,” imbuh SBY. [OKT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.