Dark/Light Mode

Prabowo Diminta Jadi Ketum Lagi, Regenerasi Gerindra Mampet

Minggu, 7 Juni 2020 06:43 WIB
Sosok Prabowo Subianto dinilai bisa mendongkrak kembali suara Partai Gerindra. (Foto ANTARA/Sigid Kurniawan)
Sosok Prabowo Subianto dinilai bisa mendongkrak kembali suara Partai Gerindra. (Foto ANTARA/Sigid Kurniawan)

RM.id  Rakyat Merdeka - Prabowo Subianto diminta menjadi Ketua Umum Partai Gerindra oleh para kadernya. Pengamat politik menilai, fenomena oligarki yang terjadi di partai politik masih kental. Regenerasi kader mampet.

Pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Ujang Komarudin mengatakan, tak adanya tokoh pengganti Prabowo menggambarkan regenerasi partai mampet. “Banyak kader muda di Gerindra yang sebenarnya dapat menggantikan Prabowo sebagai ketum seperti Sufmi Dasco hingga Fadli Zon. Tapi ya selama Prabowo masih aktif di partai, regenerasi kepemimpinan bakal sulit,” ujar Ujang.

Meski begitu, Ujang menilai, langkah Prabowo ini rasional jika berhitung persiapan Partai Gerindra di Pilkada 2020 hingga Pemilu 2024. Sosok Prabowo, bisa mendongkrak kembali suara Partai Gerindra.

“Banyak kader yang sudah siap ketika Pak Prabowo pensiun. Tapi untuk saat ini belum ada kader lain yang mampu menyaingi ketokohannya baik di internal maupun eksternal partai,” pungkasnya.

Baca juga : Gerindra dan Demokrat Saling Ledek di Twitter

Pengamat politik Pangi Syarwi Chaniago mengatakan, kembali dipercayakannya Prabowo sebagai ketum tanda kekuasaan partai hanya bertumpu pada satu. Padahal, itu buruk bagi sistem demokrasi.

“Ini yang menjadi penyebab demokrasi kita mundur, bagaimana mungkin negara akan demokratis apabila di tubuh internal partai sangat tidak demokratis,” ujar Pangi.

Tanda berjalannya demokrasi dalam partai, kata Pangi, adalah adanya pergantian di tingkat pimpinan partai. Termasuk posisi ketua umum, yang merupakan pucuk pimpinan partai. Hal inilah yang belum terlihat di Partai Gerindra. Meski Prabowo belum secara langsung memberikan pernyataan bahwa dirinya akan kembali memimpin partai.

“Keberadaan tokoh sentral dalam partai akan sangat mempengaruhi performanya, tapi sebagian partai salah mengartikan dengan melanggengkan kepemimpinan seorang tokoh,” ujar Direktur Eksekutif VoxPol Center Research and Consulting ini.

Baca juga : Prabowo Masih Mau Jadi Calon Presiden?

Meski begitu, dia mengamini belum ada sosok lain di Partai Gerindra yang dapat menandingi peran Prabowo. Apalagi, Menteri Pertahana itu juga pendiri partai. Sementara, Ketua DPP Gerindra Hendarsam Marantoko menepis anggapan partainya mampet regenerasi ketika Prabowo Subianto kembali menjadi Ketua Umum Partai Gerindra. Baginya, demokrasi tidak bisa membendung aspirasi mayoritas kader itu sendiri.

“Tidak bisa dikatakan mampet. Ini iklim demokrasi yang terbentuk di dalam partai kita sendiri. Partai Gerindra,” ujar Hendarsam kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Pengacara ini menyebut, kehendak agar partai ini dipimpin kembali oleh Prabowo Subianto itu justru datang dari bawah. Melalui seluruh pimpinan pengurus partai tingkat DPD seluruh Indonesia.

“Ketika pengurus di daerah berkehendak, berkeinginan untuk pak Probowo menjadi Ketum lagi ya dengan menjunjung tinggi demokrasi maka itu harus kita jalankan,” katanya.

Baca juga : Komisi VI DPR Minta OJK Tak Gampang Labeli Ilegal ke Koperasi DigitalĀ 

Disebutkan, regenerasi Partai Gerindra berjalan dengan baik. Indikasinya, banyak kader yang muncul di publik. Antara lain, Waketum Gerindra Sufmi Dasco Ahmad, Menteri KKP Edhy Prabowo, Waketum Gerindra Su giono, hingga Fadli Zon.

“Banyak kader Partai Gerindra yang sudah sangat mumpuni. Memiliki kapasitas yang lebih dari cukup dari istilah kader,” tutupnya. [BSH]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.