Dark/Light Mode

Masih Mau Jadi Ketum Gerindra

Prabowo Masih Mau Jadi Calon Presiden?

Sabtu, 6 Juni 2020 04:51 WIB
Prabowo Subianto. (Foto: ist)
Prabowo Subianto. (Foto: ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Posisi ketua Umum Partai Ge­rindra dipastikan bakal kembali dipegang Prabowo Subianto. Selain permintaan dari pengurus DPD Gerindra, ternyata Prabowo sendiri memang tidak menolak dicalonkan. Kalau kursi Ketum Gerindra masih mau, apa Prabowo mau lagi jadi capres 2024?

Kamis (4/6) malam, Partai Ge­rindra menggelar Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) untuk persiapan menuju kongres. Dalam Rapimnas tersebut, 34 DPD Gerindra yang hadir meminta Prabowo kembali menjadi ketum partai.

Wakil Ketua Umum Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad membenarkan hal tersebut. kata dia, Prabowo menerima permintaan tersebut sebagai perintah partai. “Pak Pra­bowo menerima sebagai sesuatu yang dianggap perintah partai,” kata Dasco kepada wartawan, kemarin.

Menurutnya, Gerindra masih mem­butuhkan­ Prabowo­ sebagai­ fi­gur perekat, pengayom, dan figur pemimpin yang memperjuangkan partai ke depan. Apalagi partai ber­lambang Garuda itu memiliki target menaikkan ambang batas parlemen dalam Pemilihan Umum 2024, serta menghadapi Pilkada 2020.

Baca juga : Sampai Lebaran Hari Kedua, 55.776 Kendaraan Masuk Jakarta

Karena itulah seluruh kader Ge­rindra menginginkan Prabowo kem­bali memimpin. “Prabowo akan patuh terhadap apapun yang diinginkan seluruh kader,” jelasnya.

Di sisi lain, Ketua DPP Gerindra Habiburokhman mengatakan, tidak ingin partainya disebut sebagai partai yang tidak berhasil membentuk re­generasi. Dijelaskan Habib, Gerindra tentunya menyiapkan regenerasi, namun saat ini belum ada sosok yang bisa menggantikan Prabowo sebagai ketum.

“Kalau soal regenerasi pastilah kita siapkan dan ini sedang berproses, tapi sosok ketum untuk saat ini masih harus 08 (Prabowo),” bebernya kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Anggota Komisi III DPR itu berujar, saat ini Prabowo merupakan orang yang pantas memimpin Gerindra. Sebab, sejauh ini belum ada sosok pengganti yang dianggap mampu menggantikan eks Danjen Kopassus itu.

Baca juga : Tak Mau Kecolongan, Kemenhub Perketat Pengawasan Jelang Idul Fitri

“Saat ini belum ada sosok lain yang bisa menggantikan beliau, apa­ lagi Gerindra sudah menjadi partai kedua terbesar pada Pemilu lalu. kami berharap di kepemimpinan Pak Pra­bowo Gerindra akan tetap konsisten di garis kerakyatan,” ucapnya.

Apakah ini terkait Pilpres 2024? Soal itu, Habiburokhman tidak mau berandai­-andai. Sebab soal pilpres, kata dia, kebiasaan yang terjadi di Gerindra yakni selalu diputuskan saat injury time. “Politik kita sangat dinamis sekali. 2024 masih ghaib, kami fokus pembesaran partai dulu,” paparnya.

Dirinya pun enggan berspekulasi melebar terhadap perihal yang se­waktu-­waktu bisa berubah. Terpenting itu, party building atau pem­binaan partai, bukan skenario soal pencapresan. “Kami nggak mikirin sejauh itu. Kami konsentrasi saja dengan partai kami sendiri,” ta­mbahnya.

Senada dengan Habib, Wakil Ketua Umum Gerindra, Sugiono me­ngatakan, partainya belum membahas soal 2024. “Kemarin itu Rapimnas­nya meminta kesediaan Pak Prabowo melanjutkan kepemimpinannya sebagai Ketua Dewan Pembina dan Ketua Umum Partai Gerindra,” te­gasnya kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Baca juga : Meski Penjualan Turun, Fuso Masih Jadi Raja Truk

Di lain kesempatan, Direktur Ek­sekutif Indonesia Political Review, Ujang Komarudin melihat regenerasi partai merupakan sesuatu yang mahal. Hampir semua partai politik di Indo­nesia tak melakukan regenerasi. Dari mulai PDIP, Golkar, Nasdem, PKB PAN dalam munasnya tak melakukan regenerasi. Hanya Demokrat yang telah melakukan regenerasi.

“Gerindra sepertinya akan sulit me­lakukan regenerasi. Karena tak ada kader internal partai Gerindra yang mau bersaing dengan Prabowo. Prabowo ­pun ­masih ­jadi ­figur ­central­ di­ Gerindra,” tukasnya ketika dihubungi Rakyat Merdeka, kemarin.

Apalagi kemungkinan Prabowo akan mencalonkan kembali jadi cap­res 2024. Maka tak akan mungkin ja­batan Ketum Gerindra akan diberikan ke orang lain. “Prabowo jadi Ketum Gerindra salah satunya untuk per­siapan jadi capres di 2024. Kalau Ketum Gerindra diberikan ke kader lain, nanti akan kesulitan untuk jadi capres,” ulasnya. [UMM]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.