Dark/Light Mode

Politisi Demokrat: Djarot Nggak Paham Soekarnoisme

Senin, 20 Juli 2020 19:46 WIB
Wasekjen Partai Demokrat Irwan Fecho
Wasekjen Partai Demokrat Irwan Fecho

RM.id  Rakyat Merdeka - Ucapan Ketua DPD PDIP Sumatera Utara Djarot Saiful Hidayat yang menyatakan tidak akan berkoalisi dengan Partai Demokrat dan PKS di pilkada nanti menuai kritik.

Wasekjen Partai Demokrat, Irwan Fecho mengatakan apa yang diucapkan Djarot sangat bertentangan dengan semangat tokoh Proklamator RI, Soekarno.

“Sebagai kader dari partai yang mengamalkan Soekarnoisme pernyataan Pak Djarot sungguh bertentangan dengan politik gotong royong yang diinginkan oleh Soekarno bagi bangsa Indonesia. Saya pikir ini pernyataan pribadi beliau semata,” kata Irwan Senin (20/7).

Baca juga : Hore, Naik Kereta Sekarang Nggak Perlu Pakai SIKM Lagi

Menurutnya, pernyataan mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta tersebut justru mengingkari semangat politik Soekarno yang menjadi tokoh panutan di PDIP.

“Pernyataan itu juga sangat mengingkari sejarah kebijakan politik Soekarno yaitu Nasakom yang terbuka bekerja sama pada partai politik lain. Termasuk dengan partai komunis Indonesia. Masa dengan partai non komunis tidak mau?” ungkapnya.

Ketua Umum Cakra AHY ini bahkan menyebut Djarot melanggar aturan yang ada di PDIP. “Pak Djarot juga dalam hal ini inkonsisten terkait semangat Ekasila yaitu gotong royong yang dinyatakan dalam konstitusi partainya sendiri. Mungkin Pak Djarot perlu penyegaran lagi terkait paham Soekarnoisme,” sebutnya.

Baca juga : Pilkada Kabupaten Paser, Demokrat Disarankan Utamakan Kader

Soal sikap partainya di Pilkada serentak 2020, ia mengungkapkan sangat terbuka membangun koalisi dengan partai lain.

“Mengenai sikap Demokrat di Pilkada kami tentu terbuka bekerja sama dengan semua partai untuk membangun bangsa ini selama sama-sama menjunjung tinggi Pancasila termasuk bekerja sama dengan PDIP. Faktanya dalam Pilkada 2020 ini kami bekerja sama dengan PDIP di 35 pilkada,” tutupnya. 

Sebelumnya, Djarot mengatakan, PDIP tak akan berkongsi dengan Demokrat dan PKS di pilkada karena kedua parpol berada di luar pemerintahan. 

Baca juga : Tolak RUU HIP, Demokrat Pastikan Tak Bermain Kartu Politik

"Partai mengambil keputusan atas dasar pertimbangan ideologis bagaimana Pancasila dijalankan dalam seluruh aspek kehidupan berbangsa dan bernegara. Aspirasi untuk tidak bekerja sama dengan Partai Demokrat dan PKS banyak saya terima," ujarnya, Minggu (19/7). [TIF]
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.